Wuku Dukut, dewanya Batara
Sakri. Durasi dari tanggal 19 April ~ 25 April 2015 (Minggu Pon ~ Sabtu Wage).
|
Mpu Totok Brojodiningrat,
Kirab Budaya Nusantara di Kutai Barat,
Kalimantan Timur 2015
|
Tanggal 19 April 2015 (Minggu
Pon): Melakukan aktifitas penting tidak baik pada hari ini, akan tetapi baik
untuk kulakan binatang ternak.
Tanggal 20 April 2015 (Senin
Wage): wataknya hari Rahayu. Untuk bepergian banyak rejeki. Baik untuk
bersedekah, akan sampai pada sasaran. Bayi yang terlahir pada hari ini banyak
rejeki.
Tanggal 21 April 2015 (Selasa
Kliwon): Sangat baik untuk melakukan tirakat. Untuk bepergian jauh tidak baik.
Tanggal 22 April 2015 (Rabo
Legi): Wataknya Rahayu. Baik untuk kulakan dagangan. Membongkar bangunan juga
baik. Akan tetapi tidak baik untuk Mantu, karena naasnya tanggal.
Tanggal 23 April 2015 (Kamis
Paing): Tidak baik untuk mantu. Akan tetapi untuk melamar dan membangun kembali
tali persaudaraan yang terputus sangat baik.
Tanggal 24 April 2015 (Jum'at
Pon): Wataknya Rahayu. Baik untuk menyebar benih padi dan bercocok tanam.
Tanggal 25 April 2015 (Sabtu
Wage): hari ini Satriya Wirang, tidak baik untuk segala hal keperluan. Untuk
bepergian tidak baik.
|
Bathara Sakri |
Wuku Dukut dewanya Batara
Sakri. Kayunya: Pandan. Tempat kediamannya sulit untuk diketahui, senang
menyepi dan menyendiri. Burungnya: Ayam hutan. Disayangi para priyagung.
Berperasaan sangat halus dan peka. Bisa menerima takdir yg Maha Kuasa. Untuk
hal yang disenangi sangat boros, hemat untuk hal yang tidak disukai. Celakanya
dikhianati di medan peperangan. Kolo di barat daya menghadap Timur laut. Dalam
satu minggu saat wuku Dukut jangan berjalan jauh kearah Barat Daya.
Keris yang cocok untuk wuku
Dukut antara lain: Keris dapur Kebo Lajer, keris dapur Kebo Teki, keris dapur
Bethok yang memakai Sekar Kacang (seperti dalam Naskah Babad Rerengganing
Karaton). Keris dapur Tebu Sauyun. Keris dapur Sangkelat. Keris dapur Pandawa
Cinarita dan Pandawa Lare.
|
Lukisan Wuku Dukut |
Wuku Dukut kali ini masuk
dalam durasi Mongso Kasepuluh. Condronya: "Gedhong Minep Jroning
Kalbu". Mangsane sato kewan podho meteng. Manuk manuk podho gawe susuh.
Pari wis tumungkul. Bayi kang lahir ing mongso iki watakke kakon aten.
Komentar
Posting Komentar
Konsultasi/diskusi lebih lanjut, silahkan posting di kolom komentar