WangSit

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Gambar
Watugunung, gugur. Mitologi pawukon ( astrology ) kali ini akan membuka kembali pemaknaan atas rotasi waktu, karakter orang, dan karakter hari . Wuku Sinta adalah wuku ( zodiac ) pertama dalam siklus pawukon ( astrology ). Dalam urutan zodiak Yunani,  Wuku Sinta  setara dengan zodiak  Aries  yang menempati urutan pertama. ~ Manuskrip Pawukon ~ Masing-masing wuku juga mempunyai pasangan mitologis seperti halnya zodiak. Mitologi Yunani kuno menyatakan, zodiak Aries berpasangan dengan Dewa Ares, sedangkan mitologi pawukon memberikan gambar-gambar simbolik bahwa wuku Sinta berpasangan dengan Bathara Yamadipati.  Untuk mengetahui tanggal kelahiran Anda termasuk dalam siklus Wuku Sinta atau tidak, Anda bisa menghitung sendiri melalui situs  BabadBali.com .  Data kelahiran Anda secara otomatis akan terkonversi pada wuku tertentu.  Mitos Dewa Ares dan Bathara Yamadipati mempunyai kemiripan karakter yakni sama-sama berkarakter pencabut nyawa. Dewa Ares mencabut nyawa orang melalui pertempuran,

Minggu WUKU PAHANG DAN FILOSOFI KERIS, 18-24 Januari 2015

ROTASI WUKU PAHANG 
18-24 Januari 2015
Mpu Totok Brojodiningrat
Padepokan Keris Brojodiningrat, Surakarta
Acara: Menjelang Ritual Ruwat Bumi, Situs Kerajaan Pinang Sendawar,
Kutai Barat, Kalimantan Timur


A. Pertautan Wuku Pahang dan Keris

Wuku Pahang, dibawah pengaruh Hyang Tantra. Begitu kuatnya nilai-nilai roh Batara Tantra ini sehingga di belahan bumi tumbuh subur aliran semacam Tantrayana, Tantra Bhairawa dan sebagainya. Leluhur Nusantara tidak sedikit yang gandrung akan aliran Bathara Tantra.

Bathara Tantra, Simbol Wuku Pahang

 Di candi Sukuh, tepatnya pada suatu tempat yang sangat erotis, sebelah barat kaki gunung Udayadri (jaman sekarang lebih masyhur dikenal dengan nama Gunung Lawu), terdapat sebuah relief.  Relief itu menggambarkan suasana didalam besalen (tempat membuat keris) yang bangunannya berbentuk Limasan Gigir Kebo
Candi Sukuh
Memaknai Wuku Pahang dan Keris
Doc: Padepokan Keris Brojobuwono, Karanganyar, Jawa Tengah

Didalam relief terdapat gambaran seorang Mpu dimana ia disertai seorang panjak (tukang ububan) dengan posisi berdiri dengan satu kaki. Posisi berdiri satu kaki itu menggambarkan salah satu sikap yoga Hyang Tantra. Sorot mata sang Mpu terlihat Jatmiko (tajam penuh wibawa) ketika ia sedang menempa keris dengan Paron Dhengkul (lutut sebagai ganti landasan besi tempa), dengan ageman/atribut yg masing masing mengirim pesan kepada manusia di bumi sebagai berikut.

1.     Sosok Mpu tersebut dengan model rambut Hagegelung Minangkoro cinandhi renggo (wus datan keweran dununging panembah marang sesembahan jati) artinya: sudah tidak ragu lagi akan penyatuan terhadap Tuhannya (manunggaling kawulo Gusti) atau bersatunya antara kehendak Yang Disembah dengan Yang Menyembah;
2.     Ditengah antara kedua alis memakai Pupuk Emas Rineka Jaroting Asem (budine ngrawit pindho jaroting asem). Maknanya: manusia harus halus budinya melebihi lembut dan rumitnya serat buah asam;
3.     Ditelinga menyelipkan Sumping Pudhak Sinumpet (pinter api api balilu). Maknanya: sebenarnya cerdas tapi tidak menampakkan kecerdasannya. Berbeda dengan kondisi mental pada umumnya manusia di jaman sekarang, seperti diingatkan dalam Serat Wedatama: Durung Besus Kasusu Kaselak Besus (belum bisa apa-apa, tapi terburu-buru ingin terlihat pintar);
4.     Ditangannya memakai Kelat Bau Rineka Balibar Manggis Binelah Tekan Kendhagane (Njobo njero podho). Maknanya: antara ucapan dan tindakan selaras (sabdo pandhito ratu), jika berucap bisa dipegang ucapannya, bukannya esuk tempe sore dhele (lain sekarang, lain nanti kenyataan ucapannya);
5.     Memakai kalung Sangsangan Nogo Bondo, dari arah kanan ke kiri (yen prang campuh mundure yen wus prapteng lampus). Maknanya: jika sudah mempunyai kesanggupan didalam sebuah perjuangan untuk bangsa, maka tidak akan pernah mundur sejengkalpun, mundur jika sudah berkalang ibu pertiwi;
6.     Memakai Kampuh Poleng Bang Bintulu, Abang, Ireng, Kuning, Putih (memakai kain poleng merah, hitam, kuning, putih). Maknanya: meletakkan nafsunya dibawah perut atau diluar tubuhnya, yaitu bukan ditunggangi oleh nafsu Amarah, Aluamah, Supiah, Mutmainah, akan tetapi mampu menyetir dan menunggangi 4 (empat) nafsu yg melekat pada setiap individu yang memang merupakan anasir 4 (empat) asal muasal badan wadag manusia. Adapun nafsu empat tadi selalu menyeret manusia kepada:
a.     Abang/Api kepada nafsu amarah, emosi;
b.     Ireng/Tanah kepada Aluamah, urusan perut;
c.     Kuning/Air kepada nafsu Supiah, urusan birahi; dan 
d.     Putih/Udara kepada nafsu Mutmainah, hal spiritual yang jika berlebihan (over) akan menimbulkan pamer (riya').

Begitu kentalnya spirit yang ditebarkan Hyang Tantra pada kehidupan umat manusia yang mampu diserap oleh leluhur kita. Utamanya para Mpu keris di jaman dahulu menitipkan pesan filosofisnya lewat maha karyanya, yaitu keris.

B. ROTASI WUKU PAHANG (Januari 2015)

Wuku Pahang rotasinya mulai dari tanggal 18 Januari (Minggu Paing) sampai dengan tanggal 24 Januari (Sabtu Pon) 2015,  selanjutnya diuraikan ringkas sebagai berikut.

Tanggal 18 Januari 2015 (Minggu Paing): Banyak sekali aral melintang, segala sesuatu akan menjadi sandungan. Tidak baik, banyak halangan.

Tanggal 19 Januari 2015 (Senin Pon): seyogyanya menghindari bepergian untuk urusan-urusan yang sangat penting, karena hasilnya tidak baik.

Tanggal 20 Januari 2015 (Selasa Wage): Hindari untuk bepergian yang sifatnya penting, banyak aral lintangan, dan dibelakang hari bisa mendatangkan celaka jika diterjang/dilanggar. Individu yang terlahir pada hari Selasa Wage, Wuku Pahang termasuk Lebu Katiyup Angin (perjuangan dan hasilnya tidak sebanding, cenderung merugi, banyak pengeluaran tidak terduga).

Tanggal 21 Januari 2015 (Rebo Kliwon): Sangat baik untuk memulai bercocok tanam, untuk sembarang kerja baik. Akan tetapi pantangan untuk Mantu/hajadan pengantin, karena naasnya tanggal (Bangas padewan). Individu yang terlahir pada hari Rabu Kliwon, wuku Pahang, termasuk menyandang Lebu Katiyup Angin.

Tanggal 22 Januari 2015 (Kamis Legi): Baik untuk memulai beternak unggas, seperti ayam, burung, itik dan lain sebagainya. Hari ini juga pantangan untuk Mantu/hajadan perkawinan.

Tanggal 23 Januari (Jumat Paing): Tidak baik untuk bepergian urusan penting. Tapi untuk memulai membongkar bangunan baik.

Tanggal 24 Januari 2015 (Sabtu pon): Sangat baik untuk pengobatan, berbagai macam penyakit akan lebih mudah mendapat obat atau penanganan yang cocok pada hari ini (bagi yang berkenan ikhtiar).

C. Pertautan Wuku Pahang dan Mangsa

Wuku Pahang pada kali ini masih dalam Pranoto Mongso Kapitu, yang candranya:
Wisa Kentar Ing Maruta" ing mongso iki akeh lelara panas lan weteng. Akeh kali banjir lan kali gedhe, wong sesawah wiwit tandur. Bayi lahir ing mongso iki watake Brangasan, seneng gawe larane atine liyan.

Artinya: Wisa (sejenis racun) yang berhamburan dibawa angin. Pada mongso ini banyak sakit panas/demam dan sakit perut. Banyak sungai banjir, angin besar/pohon tumbang dan tanah longsor. Petani mulai tanam. Bayi yang terlahir pada mongso ini sifatnya cenderung Brangasan/emosional dan cenderung membuat sakit hati sesama.

D. Teks Naratif Wuku Pahang

Wuku Pahang, dipengaruhi Dewa Bumi Batara Tantra. 
  • Kayunya Gendayakan, bisa menjadi perlindungan orang yang sedang sakit. 
  • Burungnya Cocak, wataknya sangat mudah mengeluarkan perkataan atau pendapat. Mempunyai jabatan/kedudukan. 
  • Gedungnya didepan, artinya terhadap hartanya ikhlas bila telah diberikan. 
  • Kata-katanya sering menimbulkan panas di telinga orang yang mendengarkan. 
  • Air disebelah kiri, punya kecenderungan untuk Serong. Punya sifat iri hati. 
  • Celakanya: kena aniaya. Selamatannya:  Nasi Gurih dengan lauk ingkung ayam putih mulus. Selawat 40 keteng. 
  • Kala/apesnya di Selatan menghadap utara. Selama tujuh hari didalam wuku Pahang dari hari Minggu hingga Sabtu menghindari perjalanan penting ke arah selatan.


Teks Asli:
Wuku Pahang, Dewane Hyang Batara Tantra. Peksa luwih pangucape. Angiwakaken banyu neng wuri. Remen pangiwo pambegkane. Amandhi Kris ligan, panas pangucape tur panasten. Gedhong malumah, luwih boros nanging lila ing dunyane. Kayu Gendhayakan, dadi pangaubane wong kawelas arsa lan wong minggat saking karya. Manuk Cocak, juweh wicarane. Lambange nuju pati. Tegese rada pakewuh pikire, watak para tantang, nanging rada kabrabean.

Candrane pulo katon katebihan, misuwur sabarange. Suci jaba, nanging jruning tyas angkuh kalangkung. Tansah prihatin. Bilahine kena kaniaya.  Tulak slamet ana sega wuduk dangdangan beras sepitrah. Iwak pitik mulus linembaran kuluban warna sawelas. Slawate sangang ketheng. Dungane Rosul. Pahang akeh manuk lengleng. Bilahine kena pasangan. Pangruwating bilahi jambu klampok satampah lan ambengane weton. Kang darbe wuku yen peteng atine nylametono weton pawukone. Kala ana kidul madhep mangalor.

[editor: anom s putra]

Komentar

  1. Terima kasih untuk share informasinya.

    BalasHapus
  2. Matur Nuwun saya sgt berterimaksih dengan pemaparan ini saya yg lahir ini dan juga berkalung tali pusar saat hujan lebat petir gemuruh angin ini kelahiran saya Wuku Pahang di bali dari trah ato warih Brahmana dan asal Jawa Timur Bhetara Lelangit saya dan Moksah di Bali di Pura Luhur Uluwatu 🙏🙏🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Konsultasi/diskusi lebih lanjut, silahkan posting di kolom komentar

Baca Juga:

Minggu Wuku Warigagung (21-27 Juni 2015): Netralisir Enerji Negatif, Membuat Pusaka, dan Perburuan Batu Mulia

Minggu WUKU KURUWELUT (25-31 Januari 2015): SATRIA WIRANG dan TALI WANGKE: 25-31 Januari 2015

Minggu Wuku Kurantil, 24-30 Mei 2015, Kehati-hatian Berniaga, Antisipasi "Nuju Pati"

Wuku Prangbakat Tanggal 4-10 September 2022 Ketahanan Pangan

Minggu/Wuku Julung Pujud, 9-15 Agustus 2015: Kehati-hatian Menyusun Strategi Politik

Minggu Wuku Warigalit, 14-20 Juni 2015, Berburu Batu Akik dan Tirakat "Pilkada"

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Minggu/Wuku Pahang 16-22 Agustus 2015: Pasangan Ideal dalam Pilkada (Pahang, Wugu dan Gumbreg)

Minggu Wuku Sinta, 3-9 Mei 2015, Membuka Peternakan Skala Besar