Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

WangSit

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Gambar
Watugunung, gugur. Mitologi pawukon ( astrology ) kali ini akan membuka kembali pemaknaan atas rotasi waktu, karakter orang, dan karakter hari . Wuku Sinta adalah wuku ( zodiac ) pertama dalam siklus pawukon ( astrology ). Dalam urutan zodiak Yunani,  Wuku Sinta  setara dengan zodiak  Aries  yang menempati urutan pertama. ~ Manuskrip Pawukon ~ Masing-masing wuku juga mempunyai pasangan mitologis seperti halnya zodiak. Mitologi Yunani kuno menyatakan, zodiak Aries berpasangan dengan Dewa Ares, sedangkan mitologi pawukon memberikan gambar-gambar simbolik bahwa wuku Sinta berpasangan dengan Bathara Yamadipati.  Untuk mengetahui tanggal kelahiran Anda termasuk dalam siklus Wuku Sinta atau tidak, Anda bisa menghitung sendiri melalui situs  BabadBali.com .  Data kelahiran Anda secara otomatis akan terkonversi pada wuku tertentu.  Mitos Dewa Ares dan Bathara Yamadipati mempunyai kemiripan karakter yakni sama-sama berkarakter pencabut nyawa. Dewa Ares mencabut nyawa orang melalui pertempuran,

Minggu/Wuku Prangbakat 11-17 Oktober 2015, Menyambut 1 Sura, Rebo Legi, Tahun Jimawal, Penanda Hujan, Panen, dan Banjir

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat memimpin ritual memulai pembabaran/pembuatan keris di Padepokan Wuku Prangbakat, kali ini bertepatan dengan 1 Sura, yang jatuh pada hari Rabu Legi, Tahun Jimawal, Windu Sengara. Tanggal 1 Sura yang jatuh pada hari Rabu Legi dinamakan Buda Mahesa. Kurun waktu ini mempunyai Sasmita atau pertanda bahwa tahun depan (terhitung sejak 1 Sura ini) akan banyak curah hujan, dan Tanduran Tulus (tanaman tumbuh subur serta berhasil panennya), akan tetapi banjir bandang potensi terjadi di belahan bumi pertiwi ini. Bathara Bisma Simbol Padewan Minggu/Wuku Prangbakat Wuku Prangbakat dengan simbol Batara Bisma pada 1 Sura, akan mewarnai Teratai hati para wanita . Akan banyak wanita kecewa hati karena harapan yang disangkutkan pada lelaki untuk didudukkan dalam singgasana pelaminan yang penuh dengan mozaik-mozaik kebahagian akan pupus karena kandas di persimpangan jalan lantaran sesuatu hal. Ditengah gemuruh air hujan yang seperti dicurahkan dari langit bersama i

Minggu/Wuku Wuye 27 September-3 Oktober 2015: Berpasangan Ideal dalam Pilkada dengan Landhep-Kuningan, Bercincin Sunkist Borneo

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat Penelitian Blontang, Muara Lawa, Kutai Barat, Kaltim Wuku Wuye, didalam Mongso Kapat. Candrane: "Waspo Kumembeng Jroning Kalbu". Mangsane Tuk podho mampet lan sumur podho asat. Wit randu wiwit pentil. Manuk manyar gawe susuh. Bayi lahir ing mongso iki watakke resikan.  Artinya : "Air mata duka menggenang dalam telaga hati". Saat sumber mata air banyak yang tidak keluar, sumur sumur kekeringan. Pohon randu mulai berbuah, burung manyar membuat sarang. Bayi yang lahir pada mongso ini wataknya suka pada kebersihan. Bathara Kuwera, Simbol Wuku/Minggu Wuye Wuku Wuye, durasi dari tanggal 27 September 2015 ~ 03 Oktober 2015 (Minggu wage ~ Sabtu kliwon). Gambar karakter hari dalam wuku dan posisi "Bathara Kala" ditampilkan berikut ini,  disertai uraian/penjelasan berdasarkan hari. Uraian diawali pada gambar "ikan dan celeng/babi hutan" yang mensimbolkan hari Minggu, seterusnya gambar "Harimau" sebagai simb

Minggu/Wuku Maktal 20-26 September 2015: Berpasangan Ideal dalam Pilkada dengan Sinta-Galungan, Bercincin Meteor Hitam

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat (kiri) Ritual di Hutan Krendawahono, situs bersemayamnya Sang Durga Batari tempat bertapa Nyai Calon Arang Wuku Maktal, dalam minggu ini masuk "Mongso Kapat". Candrane "Waspo Kumembeng Jroning Kalbu". Mangsane tuk podho mampet lan sumur podho asat. Wit randu wiwit pentil. Manuk manyar gawe susuh. Bayi ing mongso iki watakke resikan.  Artinya : "Air mata duka menggenang dalam telaga hati" Sumber sumber air banyak yang tidak keluar air, sumur kekeringan. Pohon randu/kapuk mulai berbuah, burung manyar membuat sarang. Bayi yang terlahir pada mongso ini wataknya suka akan kebersihan. Bathara Sakri, Simbol Minggu/Wuku Maktal Wuku Maktal saat ini durasi dari tanggal 20 September ~ 26 September 2015 (Minggu paing ~ Sabtu pon). Gambar karakter hari dalam wuku dan posisi "Bathara Kala" ditampilkan berikut ini dan disertai uraian/penjelasan berdasarkan hari. Uraian diawali pada gambar "kijang" yang men

Minggu/Wuku Madangkungan 13-19 September 2015

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat, Museum Keris "Neka", Ubud Bali. Wuku Madangkungan, dalam minggu ini memasuki Mongso Kapat . "Waspo Kumembeng Jroning Kalbu".  Mangsane Tuk podho mampet lan sumur podho asat.  Wit randu wiwit pentil. Manuk manyar gawe susuh. Bayi lahir ing mongso iki watakke resikkan.  Artinya : "Air mata menggenang tertahan dalam telaga sanubari", banyak orang sedih hatinya tanpa bisa mengeluarkan air mata. Sumber-sumber mata air tersumbat, sumur pada kekeringan. Pohon randu mulai berbuah, burung manyar membuat sarang. Bayi yang terlahir pada mongso Kapat wataknya suka kepada kebersihan atau rapi. Bathara Basuki Simbol Padewan Wuku Madangkungan Wuku Madangkungan dibawah pengaruh dewa bumi Batara Basuki . Durasi dari tanggal 13 September 2015 ~ 19 September 2015 (Minggu Kliwon ~ Sabtu Legi). Tanggal 13 September 2015 (Minggu Kliwon): Hari ini adalah Lebu Katiyup Angin (Apa yang diperjuangkan atau dilakukan, seperti de

Minggu/Wuku Tambir, 6-12 September 2015: Pasangan Ideal Pilkada (Tambir, Dukut, Julungwangi), Ber-Cincin Batu Ruby

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat, Kirab Acara "Kongres Nasional I", Surakarta, 2011 Wuku Tambir, dalam minggu ini durasi dari tanggal 06 September 2015 ~ 12 September 2015 (Minggu Pon ~ Sabtu Wage), dibawah pengaruh Mongso Katelu. Mongso Katelu: "Suto Manut Bopo". Mangsane lung lungan podho merambat inglanjarane, pring lan empon empon liyane podho ngebung (nukul). Polowijo mangsane panen. Bayi lahir ing mongso iki watakke kumer anteng.  Artinya : "Anak Menurut pada Bapak/Orang Tua". Waktunya jenis tanaman merambat, terus menerus bergerak mencari rambatannya. Rumpun bambu dan tanaman sejenis kunyit, jahe, lengkuas dan lain-lain mulai tunas. Tanaman palawija panen. Bayi yang terlahir pada mongso ini anaknya pendiam. Kedudukan Wuku Berdasarkan 8 Penjuru Mata Angin dan "Atas-Bawah" Orang yang terlahir ber-Wuku Tambir, pasangannya yang ideal didalam Pilkada adalah orang yang terlahir ber-Wuku Dukut dan Wuku Julung Wangi. Ilustrasi:Manus

Minggu/Wuku Marakeh 30 Agustus - 5 September 2015, Pasangan Ideal Pilkada (Marakeh, Warigagung, Kulawu), Berbatu Cincin Meteor Hitam dan Kecubung Wulung, Ber-Keris Munding Wangi Lajer

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat (1995) Mendalang Wayang Kulit, Pagelaran Kraton Surakarta Hadiningrat Peringatan Setengah Abad Kemerdekaan RI 1995 Wuku Marakeh durasi dalam minggu ini dari tanggal 30 Agustus 2015 ~ 05 September 2015 (Minggu Legi ~ Sabtu Paing). Dibawah pengaruh Mongso Katelu: "Suta Manut Bapa". Mangsane lung lungan podho merambat ing lanjarane. Pring lan empon empon liyane podho ngebung (nukul). Palawija mangsane panen. Bayi lahir mongso iki watakke kumer anteng.  Artinya: "Anak menurut kepada Bapak/orang tua". Waktunya tanaman merambat pada tempat rambatannya, rumpun bambu dan tanaman sejenis kunyit, jahe, lengkuas dan lainnya mulai bersemi. Tanaman palawija mulai panen. Bayi yang terlahir pada Mongso ini wataknya pendiam. Kedudukan "Wuku" 8 Penjuru Mata Angin dan Atas-Bawah Berdasarkan kedudukan Wuku, pasangan yang cocok untuk orang ber-wuku Marakeh didalam Pilkada adalah orang ber-wuku Warigagung dan wuku Kulawu. Syawal 19

Minggu/Wuku Kuruwelut, 24-29 Agustus 2015: Pasangan Ideal Pilkada (Kuruwelut, Warigalit, Wayang), Berbatu cincin Pancamaya dan Jamrud

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat Arahan Budaya untuk Petugas Paskibraka, "Filosofi Keris dalam Membangun Karakter Anak Bangsa" Wuku Kuruwelut, dalam minggu ini durasi dari tanggal 23 Agustus 2015 ~ 29 Agustus 2015 (Minggu Wage ~ Sabtu Kliwon). Dibawah pengaruh Mongso Katelu. Condronya Mongso: "Suta Manut Bapa". Mangsane Lung lungan podho merambat ing lanjarane. Pring lan empon empon podho ngebung (nukul). Palawija mangsane panen. Bayi lahir ing mongso iki watake kumer anteng.  Artinya : "Anak Nurut Pada Bapak/Orang Tua" waktunya jenis tanaman yang merambat mulai tumbuh dan mencari rambatannya. Anak rumpun bambu dan jenis empon empon (kunyit, jahe, lengkuas dan lain sebagainya) mulai tumbuh. Palawija saatnya panen. Bayi yang lahir pada mongso ini wataknya pendiam. Dalam dunia penghelatan politik nasional, pasangan yang cocok dan baik bagi wuku Kuruwelut dalam "Pasangan Pilkada" adalah wuku Warigalit dan wuku Wayang. Kedudukan Wuku dalam

Minggu/Wuku Pahang 16-22 Agustus 2015: Pasangan Ideal dalam Pilkada (Pahang, Wugu dan Gumbreg)

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat, Berkunjung dan tirakat di Situs Hutan Jati Donoloyo, Wonogiri. Diatas tunggak kayu jati yang dulu digunakan untuk bahan Soko Guru Masjid Agung Demak, zaman Wali Songo Orang yang berwuku Pahang, ketika maju pilkada atau pendamping dalam bekerja, cocok   berpasangan dengan orang yang berwuku Wugu dan berwuku Gumbreg. Dan harus berhati-hati jika harus berpasangan dengan pemilik wuku Warigagung, wuku Marakeh dan wuku Kulawu. Jika orang berwuku Pahang hendak berpasangan dengan orang berunsur 3 (tiga) wuku tersebut, sebaiknya dinetralisir (diruwat) dari pengaruh energi ketidakselarasannya. Wuku Pahang di bulan Agustus 2015 berada dalam durasi dari tanggal 16 Agustus 2015 ~ 22 Agustus 2015 (Minggu Paing ~ Sabtu Pon). Wuku Pahang kali ini dibawah pengaruh Mongso Karo. "Bantolo Rengko". Mangsane Lemah Nelo. Wit randu wiwit pradopo semi. Bayi lahir ing mongso iki watake Crobo.  Artinya: Bumi atau sawah sawah pada retak karena terpanggang panas te

Minggu/Wuku Julung Pujud, 9-15 Agustus 2015: Kehati-hatian Menyusun Strategi Politik

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat (berbaju hitam) Acara Peluncuran Buku "Kujang", Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Jawa Barat A. Kisah Generasi Paripurna Wuku Julung Pujud, dewa yang mempengaruhi adalah Batara Guritna. Dalam versi  Redisutan , Batara Guritna adalah Spirit/jiwa dari  Jabang Tetuka, Koconagoro, Purbaya , yang proses berkembang dan dewasanya digembleng di pusat pendadaran bernama  Kawah Candradimuka . Kawah Candradimuka secara simbolik merupakan inti dari lelehan pijarnya magma untuk membentuk sebuah generasi baru yang mumpuni. Generasi baru ini mempunyai sikap mental yang gagah berani, tangguh,  tanggon  dan memiliki sifat tanggung jawab tinggi. Ibarat ber- otot kawat balung wesi  (otot kawat, tulang besi),  sungsum gegolo  (sungsum inti nuklir). Sosok generasi yang mampu terbang menggapai langit lazuardi dan membelah mega-mega yang merangkak di cakrawala. Bathara Guritna, Simbol Wuku Julung Pujud Tubuh generasi yang memancarkan medan energi da