Mpu Totok Brojodiningrat
Padepokan Keris Brojodiningrat, Surakarta
|
Mpu Totok Brojodiningrat bersila memangku Bakalan/bahan keris
saat ritual membabar keris pusaka untuk Bpk. Jusuf Kalla
Candi Cetho, Gunung Lawu, Jawa Tengah, 2014. |
Wuku Wuye, dibawah pengaruh Batara Kuwera, merupakan Dewataning Pesugihan (kekayaan). Durasi Wuku Wuye dari tanggal 01 Maret ~ 07 Maret (Minggu Wage ~ Sabtu Kliwon) 2015.
|
Bathara Kuwera, Wuku Wuye |
Didalam wuku Wuye ini, terdapat 2 (dua) hari Satriya Wirang dan hari Tali Wangke. Walaupun dibawah pengaruh Batara Kuwera/dewanya kekayaan, akan tetapi para pemangku kepentingan Kewirangan/malu besar, dikarenakan hajad mendasar hidup orang banyak/rakyat yaitu bahan makan pokok sangat melambung tinggi fantastis diluar nalar.
|
Simbol Rotasi Wuku Wuye |
Tanggal 01 Maret (Minggu Wage) 2015: Baik untuk melakukan bakti sosial, akan banyak manfaat bagi yang menerima atau tepat sasaran, memberikan sumbangan dalam bentuk apapun akan sampai alamatnya demikian juga dengan pesan moralnya. Wataknya hari adalah Rahayu.
Tanggal 02 Maret (Senin Kliwon) 2015: Tidak baik. Hari ini selain Satriya Wirang (mendapatkan malu besar) juga merupakan hari Tali Wangke (Tali Bangkai). Pantang melakukan hal penting, misal seperti Pernikahan. Sangat pantang untuk menurunkan ternak berkaki empat dan sangat pantang untuk meng-import Sapi atau binatang kaki empat. Jika bepergian akan mudah terkena pengaruh orang lain. Pantangan untuk memulai membangun rumah atau gedung dan boyongan/pindah rumah atau kantor.
Tanggal 03 Maret (Selasa Legi) 2015: Wataknya Rahayu. Sangat baik untuk memulai menanam Pala Kapendhem, seperti Ketela, Ubi-ubian dan yang buahnya tertanam didalam tanah. Baik melakukan kegiatan Agrobisnis, cenderung mendulang untung.
Tanggal 04 Maret (Rabo Paing) 2015: Sangat baik untuk menjala ikan atau mengambil hasil laut, nelayan akan mendapat ikan/hasil laut yang lebih baik ketimbang pada hari-hari biasanya. Untuk membuat MoU (Memorandum of Understanding) bisnis perikanan sangat baik, cenderung mendulang untung, tetapi jika punya laku menyimpang dalam hal bisnis di laut maka akan banyak mengalami masalah. Hari ini juga baik untuk memulai memasang tumbal sawah.
Tanggal 05 Maret (Kamis Pon) 2015: hari ini masih sangat baik untuk menjala atau mencari ikan/hasil laut, pengaruh Batara Kuwera/dewanya kekayaan masih menyelimuti secara alami. Untuk bepergian baik, banyak rejeki. Akan tetapi pada hari ini setiap tindak harus cermat dan hati hati, karena hari ini adalah Satriya Wirang (mendapatkan malu besar). Jika tindakan anda tidak hati-hati maka di kemudian hari akan menuai malu besar.
Tanggal 06 Maret (Jumat Wage) 2015: baik untuk bersedekah atau melakukan bakti sosial, banyak manfaat karena sampai kepada alamat yang dimaksud. Watak hari Rahayu.
Tanggal 07 Maret (Sabtu Kliwon) 2015: baik untuk memulai membongkar bangunan yang sudah tidak layak pakai atau untuk didirikan bangunan baru. Sangat baik untuk kembali menyambung Tali Persaudaraan yang sempat terputus, hasilnya positif untuk masing-masing pihak.
Wuku Wuye dan Keris
Individu yang terlahir pada rotasi Wuku Wuye cenderung cocok dengan dhapur keris sebagai berikut:
- keris dhapur Brojol
- keris dhapur Semar Tinandhu
- keris dhapur Sutomo Bandhung
- keris dhapur Sempono/Sempana/Supono
- keris dhapur Rorosiduwo
- keris dhapur Pandhawa/Pandowo
Karakter Wuku Wuye
Wuku Wuye dibawah pengaruh Bathara Kuwera (simbol dewanya kekayaan).
- Kayunya: Pohon Tal.
- Watak: Panjang Usia
- Simbol Burung: Burung Gogik yang bermakna cemburuan, pemikirannya tajam dan cerdas, ikhlas dalam segala hal kepada sang kekasih. Akan tetapi, jika keinginan dan perintahnya tidak dituruti cenderung mudah putus asa.
- Posisi Apes/Kala : berada di Barat, menghadap Timur. Saat rotasi Wuku Wuye dari tanggal 01 Maret - 07 Maret (Minggu Wage hingga Sabtu Kliwon) tahun 2015, seyogyanya menghindari perjalanan jauh ke arah Barat.
Wuku Wuye dan Mangsa
Wuku Wuye dalam minggu ini masuk didalam
Pranoto Mongso Kasongo.
Candranya: Wedharing Wacana Mulya". Mongso Gangsir ngenthir, Gareng ngereng. Pari mrekatak. Bayi lahir ing mongso iki watakke ngembreh. Ora demuwe.
Artinya:
Munculnya ungkapan pada kemulyaan hidup. Tapi hanya sebatas "wicara" (wacana dalam pengertian minim tindakan), tanpa diimbangi bentuk nyata.
Gangsir (sejenis jengkerik) pamer suaranya yang nyaring dan
Gareng pung (jenis serangga yang besar) pamer suara yang memekakkan telinga. Banyak orang yang menyuarakan janji manis yang palsu. Bayi yang terlahir pada mongso ini wataknya tidak bisa hemat.
***
Komentar
Posting Komentar
Konsultasi/diskusi lebih lanjut, silahkan posting di kolom komentar