Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

WangSit

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Gambar
Watugunung, gugur. Mitologi pawukon ( astrology ) kali ini akan membuka kembali pemaknaan atas rotasi waktu, karakter orang, dan karakter hari . Wuku Sinta adalah wuku ( zodiac ) pertama dalam siklus pawukon ( astrology ). Dalam urutan zodiak Yunani,  Wuku Sinta  setara dengan zodiak  Aries  yang menempati urutan pertama. ~ Manuskrip Pawukon ~ Masing-masing wuku juga mempunyai pasangan mitologis seperti halnya zodiak. Mitologi Yunani kuno menyatakan, zodiak Aries berpasangan dengan Dewa Ares, sedangkan mitologi pawukon memberikan gambar-gambar simbolik bahwa wuku Sinta berpasangan dengan Bathara Yamadipati.  Untuk mengetahui tanggal kelahiran Anda termasuk dalam siklus Wuku Sinta atau tidak, Anda bisa menghitung sendiri melalui situs  BabadBali.com .  Data kelahiran Anda secara otomatis akan terkonversi pada wuku tertentu.  Mitos Dewa Ares dan Bathara Yamadipati mempunyai kemiripan karakter yakni sama-sama berkarakter pencabut nyawa. Dewa Ares mencabut nyawa orang melalui pertempuran,

Minggu/Wuku Mandhasiya, 2-8 Agustus 2015: Kehati-hatian Mendaftar Pilkada, Momen Tepat untuk Perdamaian

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat (kiri) mewakili para ketua/sesepuh suku Dayak Kaltim, Tjahjo Kumolo (tengah), dan Bupati Kutai Barat (kanan)  Saat penyerahan Mandau Pusaka yang di- babar  (dibuat) Padepokan Brojobuwono kepada Bp. Jokowi (diwakili oleh Tjahjo Kumolo), Tugu Proklamasi, Jakarta (2014) Karakter Minggu/Wuku Mandhasiya Wuku Mandhasiya (dibaca: Mondosiyo) minggu ini dipengaruhi Mongso Karo "Bantolo Rengko". Mangsane Lemah Nela, wit randu wiwit pradopo semi. Bayi lahir ing mongso iki watake Crobo . Artinya: Banyak sawah tanahnya retak kekeringan karena terpanggang panas teriknya sang surya. Pohon randu belum beranjak penuh merontokkan daun daunnya, dibarengi dengan tanaman padi yang kekurangan air dibanyak titik sudut bumi pertiwi/gagal panen. Bayi yang terlahir pada mongso ini berwatak Ceroboh (sembrono). Karakter Minggu/Wuku Mandhasiya Wuku Mondosiyo lama durasi dari tanggal 02 Agustus 2015 (Minggu Pon) ~ 08 Agustus 2015 (sabtu Wage) sebagai berikut

Minggu/Wuku Langkir, 26 Juli - 1 Agustus 2015: Pilihan waktu untuk Kebijakan Transmigrasi, Penjamasan Pusaka

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat (didepan, dipayungi) memimpin ritual Umbul Mantra Mbabar Pusaka Nuswantoro Gung Candi Brau Trowulan, Peringatan 721 Tahun Majapahit Kisah Simbolik Wuku Langkir Senja. Kembang teratai putih berkemas menyembunyikan mekar kelopaknya, menandai terang bergantinya malam. Burung belibis berpisah dengan kekasihnya, ditingkah kegembiraan pepohonan dan rerambatan yang istirahat dari lelahnya seharian berlomba, berebut mencumbu sinarnya mentari. Pada saat itu pula Dewi Uma istri Batara Guru penguasa Kahyangan nyidham kawoworan (ingin yg teramat sangat) tamasya bersama suami naik Lembu Andini, nganglang jagad membelah indahnya senja di angkasa raya. Sebagai suami yang penguasa Tribuwana, maka dikabulkanlah Pamothah (permintaan kurang lazim) sang istri. Walau sadar benar bahwa hari itu adalah jatuh pancasuda " Satriya Wirang " (mendapatkan malu yang besar). Diatas Lembu Andini yang mengangkasa nampak jelas puncak puncak wukir /gunung. Seakan dii

Minggu Wuku Kuningan, 19-25 Juli 2015: Hari Pantangan Menanam Tembakau, Hari Tepat untuk Mencari Modal Kerja

Gambar
Sebagai Budayawan Pawukon dan Keris, Mpu Totok Brojodiningrat berdiskusi dengan Fadli Zon (kolektor/pemerhati keris) tentang identifikasi keris untuk penulisan buku Keris Minangkabau Wuku Kuningan, kali ini masih terpengaruh oleh Mongso Kasa " Sotya Murca Ing Ngembanan ". Lama durasi dari tanggal 19 Juli 2015 (Minggu Wage) ~ tanggal 25 Juli 2015 (Sabtu Kliwon). Karakter Hari dalam Minggu/Wuku Kuningan Tanggal 19 Juli 2015  (Minggu Wage): Hari ini Pantang untuk menanam Tembakau , cenderung merugi ketika panen nantinya. Bayi yang lahir pada hari ini banyak rejekinya. Posisi "apes"/Kala dan Karakter Hari dalam Minggu/Wuku Kuningan Tanggal 20 Juli 2015 (Senin Kliwon): Sangat bagus untuk membikin syarat ilmu pengasihan (dalam artian luas) orang yang semula benci akan menjadi asih /sayang. Untuk mengobati orang yang sakit sudah lama akan mudah mendapat kesembuhan. Untuk berniaga akan mendulang kesuksesan. Untuk kegiatan lain lain harus sangat hati

Minggu Wuku Galungan, 12-18 Juli 2015, Ekstra Hati-hati Bepergian Jauh (Mudik), Positif untuk Rekrutmen Tenaga Kerja

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat (maestro Pawukon) bersama Almarhum Idris Sardi Sang maestro biola di sebuah acara budaya di Library Fadli Zon (Jakarta) Kisah Simbolik Wuku Galungan Batara Kamajaya dianugerahi berparas elok dan sangat tampan. Ia adalah insan berwajah paling tampan di Tribuana (Jagad Mayapada, Madyapada, dan Arcapada ). Bersama istrinya Batari Ratih/Kamaratih, pasangan suami istri itu menjadi simbol abadi kerukunan suami istri, serta dewa cinta kasih di jagad raya. Mereka amat kondang rukun, saling mencintai, tidak pernah bertengkar, saling setia satu sama lain, dan hanya ada pelangi cemburu yang teramat tipis. Istilah pepatah jawa " Pindho mimi nedheng hamituna " (laksana binatang laut yang bernama mimi yang sedang hamaituna/bersetubuh). Bathara Kamajaya, Simbol Minggu/Wuku Galungan Batara Kamajaya adalah putra Sang Hyang Ismaya/Semar dengan dewi Senggani. Batara Kamajaya bersinggasana pada tumpukan untaian bunga bunga mekar mewangi di Kahyangan Cak

Minggu Wuku Sungsang, 5-11 Juli 2015, Larangan Menyerang Lawan Politik, Kemudahan Transaksi, Sesambungan dengan Leluhur

Gambar
Mpu Totok Brojodiningrat dalam Acara Ritual Merampungkan Keris untuk Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Padepokan Brojobuwono, Karanganyar Jawa Tengah Kisah Simbolik Padewan  Batara Guru atau Sang Hyang Manikmaya adalah penguasa Kahyangan sangat berkehendak (baca: meng- idam-idam -kan) mempunyai keturunan yang mumpuni/ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Disamping juga ia berkehendak ada seorang putera yang sakti mandraguna ora tedhas tapak paluning pande sisaning gurinda (kebal lahir batin) yang pilih tanding untuk bisa memusnahkan Prabu Nilarudraka. Prabu Nilarudraka adalah Sosok raja raksasa yang Merong kampuh jinggo mbondhan tanpo ratu (memberontak) ke kahyangan. Ia berhasrat mempersunting salah seorang bidadari yang amat kondang, sexy, dan menggairahkan bernama Batari Gagar mayang. Batara Narada sebagai sesepuh dan penasehat utama kahyangan yang amat cerdik dan waskita, lalu merancang skenario briliant guna mewujudkan impian dan harapan Batara Guru agar me