WangSit

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Gambar
Watugunung, gugur. Mitologi pawukon ( astrology ) kali ini akan membuka kembali pemaknaan atas rotasi waktu, karakter orang, dan karakter hari . Wuku Sinta adalah wuku ( zodiac ) pertama dalam siklus pawukon ( astrology ). Dalam urutan zodiak Yunani,  Wuku Sinta  setara dengan zodiak  Aries  yang menempati urutan pertama. ~ Manuskrip Pawukon ~ Masing-masing wuku juga mempunyai pasangan mitologis seperti halnya zodiak. Mitologi Yunani kuno menyatakan, zodiak Aries berpasangan dengan Dewa Ares, sedangkan mitologi pawukon memberikan gambar-gambar simbolik bahwa wuku Sinta berpasangan dengan Bathara Yamadipati.  Untuk mengetahui tanggal kelahiran Anda termasuk dalam siklus Wuku Sinta atau tidak, Anda bisa menghitung sendiri melalui situs  BabadBali.com .  Data kelahiran Anda secara otomatis akan terkonversi pada wuku tertentu.  Mitos Dewa Ares dan Bathara Yamadipati mempunyai kemiripan karakter yakni sama-sama berkarakter pencabut nyawa. Dewa Ares mencabut nyawa orang melalui pertempuran,

Minggu/Wuku Kuruwelut, 24-29 Agustus 2015: Pasangan Ideal Pilkada (Kuruwelut, Warigalit, Wayang), Berbatu cincin Pancamaya dan Jamrud

Mpu Totok Brojodiningrat
Arahan Budaya untuk Petugas Paskibraka,
"Filosofi Keris dalam Membangun Karakter Anak Bangsa"

Wuku Kuruwelut, dalam minggu ini durasi dari tanggal 23 Agustus 2015 ~ 29 Agustus 2015 (Minggu Wage ~ Sabtu Kliwon). Dibawah pengaruh Mongso Katelu.

Condronya Mongso: "Suta Manut Bapa". Mangsane Lung lungan podho merambat ing lanjarane. Pring lan empon empon podho ngebung (nukul). Palawija mangsane panen. Bayi lahir ing mongso iki watake kumer anteng. 

Artinya: "Anak Nurut Pada Bapak/Orang Tua" waktunya jenis tanaman yang merambat mulai tumbuh dan mencari rambatannya. Anak rumpun bambu dan jenis empon empon (kunyit, jahe, lengkuas dan lain sebagainya) mulai tumbuh. Palawija saatnya panen. Bayi yang lahir pada mongso ini wataknya pendiam.

Dalam dunia penghelatan politik nasional, pasangan yang cocok dan baik bagi wuku Kuruwelut dalam "Pasangan Pilkada" adalah wuku Warigalit dan wuku Wayang.

Kedudukan Wuku dalam Penjuru Mata Angin dan "Atas-Bawah"


Wuku Kuruwelut yang menaungi adalah Batara Wisnu, senopati perang para dewata, pernah mengalahkan Prabu Watu Gunung tanpa menggunakan kesaktiannya, tapi dengan kecerdikannya. Oleh karenanya, dalam konteks komunikasi individu antar-wuku, orang yang dinaungi wuku Watugunung disarankan untuk berhati-hati saat berpapasan dengan wuku Kuruwelut yang dipayungi oleh putra kelima Hyang manikmaya ini.

Bathara Wisnu
Simbol Minggu/Wuku Kuruwelut

Batara Wisnu berkahyangan/bersemayam di Untarasegara. Sering ngejawantah atau  menjelma ke dunia untuk brastha watak angkoro budi candhala ambeg siya (angkara murka) dengan cara menitis. Senjata yang dimiliki Bathara Wisnu berupa Cakra Baskara, yang titisannya juga memiliki, kecuali Sang Rama Regawa.

Bathara Wisnu juga memiliki pusaka sakti yang bisa menghidupkan orang meninggal Sak Jabane Pepesthen (mati sebelum waktunya) yang bernama Kembang Cangkok Wijayakusuma. Bathara Wisnu juga memiliki Aji Braholosewu yang amat nggegiri jika triwikrama (berubah wujud menjadi raksasa yang teramat besar). Saat Batara Wisnu menitis sebagai Narayana/Krisna, ajian itu diberikan oleh gurunya yang bernama Begawan Padmanaba yang sesungguhnya adalah Hyang Wisnu sendiri.

Batara Wisnu pernah menjelma sebagai Narasingha (manusia dengan berkepala singa) ketika memusnahkan raja raksasa Prabu Hiranyakasipu. Ia menjelma menjadi Matsa (ikan) untuk membinasakan Hargagriwa yang berujud raksasa sakti. Juga pernah ber-Avatara dalam wujud Wimana (orang kerdil) untuk membinasakan Ditya Bali.

Batara Wisnu identik dengan tunggangannya yaitu Garuda birawa bernama Bhirawan. Karena sayangnya kepada Garuda titihannya, Bhirawan dijadikan menantu dan dijodohkan dengan salah satu putrinya, yaitu Dewi Kastapi.

Didalam Purana, Batara Wisnu dikisahkan menjadi raja di Medangkamulan dengan gelar Prabu Satmata, juga sebagai Raja Pinandita di Kadiri bergelar Sri Aji Jayabaya yang kondang hingga sekarang dengan kitab Jongko Joyoboyo yang disadur oleh seorang Putut dari Padepokan Tegal Sari dibumi Wengker, yaitu Raden Mas Ngabehi Rongga Warsita.

Karakter Hari dalam Minggu/Wuku Kuruwelut

Tanggal 23 Agustus 2015 (Minggu Wage): Hari ini Kolo Dite, hari yang angker dan banyak sialnya juga halangan, terutama bagi yang terlahir Julung Caplok (terlahir pada waktu matahari menjelang tenggelam di ufuk barat). Namun hari ini sangat baik untuk memasang tumbal penolak balak. Memagari rumah, tempat usaha, perhotelan, perkantoran dan lain lain.

Karakter Hari dan Posisi Kala
Minggu/Wuku Kuruwelut

Tanggal 24 Agustus 2015 (Senin kliwon): Sangat baik untuk membuka/mencari lahan baru untuk perumahan, perhotelan, perkantoran dan tempat tempat usaha lainnya. Baik untuk membuka ikatan kerja sama. Mencari jodoh atau pasangan hidup. Membangun kembali tali persaudaraan yang terputus. Akan tetapi karena bertepatan dengan hari Satriya Wirang, hati hati dalam setiap mengambil keputusan penting agar terhindar dari rasa Malu Besar.

Tanggal 25 Agustus 2015 (Selasa Legi): Hari ini Kolo Tinantang. Hati hati jika terpaksa melakukan perjalanan jauh dan perjalanan penting.

Tanggal 26 Agustus 2015 (Rabu Paing): Untuk melakukan perjalan jauh dan perjalanan penting lebih hati hati, karena cenderung banyak terjadi kecelakaan.

Tanggal 27 Agustus 2015 (Kamis Pon): Hari ini Satriya Wirang, seyogyanya tidak membuat keputusan penting, karena berpotensi untuk mendapatkan Malu Besar nantinya. Untuk membuat dan memasang tumbal penolak balak sangat baik.

Tanggal 28 Agustus 2015 (Jum'at Wage): Hari ini juga sangat baik untuk membuat dan memasang tumbal penolak balak untuk rumah, tempat usaha, pabrik, perhotelan, perkantoran dll.

Tanggal 29 Agustus 2015 Agustus (Sabtu Kliwon): hari ini adalah Sampar Wangke (menyandung mayat/bangkai). Sangat tidak baik. Seyogyanya tidak untuk melangsungkan pernikahan. Memulai membangun rumah. Boyongan, juga hajad penting lainnya.

Karakter Orang Terlahir Wuku Kuruwelut

Wuku Kuruwelut: Dewanya Batara Wisnu.
Kayunya: Parijatha.
Burungnya: Sepahan. Budi pekertinya halus akan tetapi sering salah langkah. Selalu bersedih. Celakanya: Bisa terkena senjata atau peluru nyasar.
Kolo/Apes: Berada di Atas. Dalam 7 (tujuh) hari di rotasi minggu/wuku Kuruwelut ini, bagi orang yang terlahir ber-wuku Kuruwelut, disarankan jangan memanjat atau mendaki gunung.

Batu cincin yang cocok untuk wuku Kuruwelut: Batu Pancamaya, Jamrud.

Keris yang cocok untuk Kuruwelut: Keris dapur Brojol, keris dapur Semar Tinandhu, keris dapur Semar Pethak, keris dapur Semar Mesem, keris dapur Rarasiduwo, keris dapur Pandawa.

Keris Dhapur Brojol, Koleksi: Adnan Buyung Nasution
Pameran Keris di Gedung DPR-RI (2015)







Komentar

Baca Juga:

Minggu WUKU PAHANG DAN FILOSOFI KERIS, 18-24 Januari 2015

Minggu Wuku Gumbreg, 7 -13 Juni 2015, Turunnya Wahyu Kepemimpinan di Ratawu

Minggu WUKU KURUWELUT (25-31 Januari 2015): SATRIA WIRANG dan TALI WANGKE: 25-31 Januari 2015

Minggu/Wuku Wuye 27 September-3 Oktober 2015: Berpasangan Ideal dalam Pilkada dengan Landhep-Kuningan, Bercincin Sunkist Borneo

Minggu Wuku Kulawu, 12-18 April 2015, Hari Baik Memutuskan UU dan Penetapan Hukum

Minggu Wuku Manahil, 8-14 Maret 2015, Memulai Tanaman Bunga dan Bisnis Properti

Minggu Wuku Marakeh, 1-7 Februari 2015, Saat Membongkar Bangunan

Profil Mpu Totok Brojodiningrat

Minggu Wuku Maktal, 22-28 Februari 2015, Kehati-hatian dalam Investasi

Minggu Wuku Julung Pujud, 11-17 Januari 2015: Tumbuhnya Generasi Paripurna