WangSit

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Gambar
Watugunung, gugur. Mitologi pawukon ( astrology ) kali ini akan membuka kembali pemaknaan atas rotasi waktu, karakter orang, dan karakter hari . Wuku Sinta adalah wuku ( zodiac ) pertama dalam siklus pawukon ( astrology ). Dalam urutan zodiak Yunani,  Wuku Sinta  setara dengan zodiak  Aries  yang menempati urutan pertama. ~ Manuskrip Pawukon ~ Masing-masing wuku juga mempunyai pasangan mitologis seperti halnya zodiak. Mitologi Yunani kuno menyatakan, zodiak Aries berpasangan dengan Dewa Ares, sedangkan mitologi pawukon memberikan gambar-gambar simbolik bahwa wuku Sinta berpasangan dengan Bathara Yamadipati.  Untuk mengetahui tanggal kelahiran Anda termasuk dalam siklus Wuku Sinta atau tidak, Anda bisa menghitung sendiri melalui situs  BabadBali.com .  Data kelahiran Anda secara otomatis akan terkonversi pada wuku tertentu.  Mitos Dewa Ares dan Bathara Yamadipati mempunyai kemiripan karakter yakni sama-sama berkarakter pencabut nyawa. Dewa Ares mencabut nyawa orang melalui pertempuran,

Minggu/Wuku Pahang 16-22 Agustus 2015: Pasangan Ideal dalam Pilkada (Pahang, Wugu dan Gumbreg)


Mpu Totok Brojodiningrat,
Berkunjung dan tirakat di Situs Hutan Jati Donoloyo, Wonogiri.
Diatas tunggak kayu jati yang dulu digunakan untuk bahan
Soko Guru Masjid Agung Demak, zaman Wali Songo


Orang yang berwuku Pahang, ketika maju pilkada atau pendamping dalam bekerja, cocok   berpasangan dengan orang yang berwuku Wugu dan berwuku Gumbreg. Dan harus berhati-hati jika harus berpasangan dengan pemilik wuku Warigagung, wuku Marakeh dan wuku Kulawu. Jika orang berwuku Pahang hendak berpasangan dengan orang berunsur 3 (tiga) wuku tersebut, sebaiknya dinetralisir (diruwat) dari pengaruh energi ketidakselarasannya.

Wuku Pahang di bulan Agustus 2015 berada dalam durasi dari tanggal 16 Agustus 2015 ~ 22 Agustus 2015 (Minggu Paing ~ Sabtu Pon). Wuku Pahang kali ini dibawah pengaruh Mongso Karo.

"Bantolo Rengko". Mangsane Lemah Nelo. Wit randu wiwit pradopo semi. Bayi lahir ing mongso iki watake Crobo. 
Artinya: Bumi atau sawah sawah pada retak karena terpanggang panas teriknya sang surya. Pohon randu belum beranjak penuh dari rontok daunnya. Dibarengi dengan tanaman padi gagal panen karena kekurangan air dibanyak titik sudut bumi pertiwi. Bayi yang terlahir pada mongso ini berwatak ceroboh atau sembrono.

Karakter Hari dalam Wuku Pahang

Karakter Hari dan Posisi Kala
Minggu/Wuku Pahang

Tanggal 16 Agustus 2015 (Minggu paing): Banyak halangan, segala kegiatan akan menjadi sandungan dikelak kemudian hari.

Tanggal 17 Agustus 2015 (Senin pon): Tidak baik untuk melakukan perjalanan penting, banyak halangan, cenderung akan kena tuduh hal yang tidak baik.

Tanggal 18 Agustus 2015 (Selasa Wage): Hari ini adalah Lebu Katiyub Angin. Tidak baik bepergian urusan penting. Disamping banyak aral melintang juga usahanya Muspro (sia sia), seperti debu yang tertiyup angin lesus. Dan bisa menuai celaka.

Tanggal 19 Agustus 2015 (Rabu kliwon): Hari ini disamping Lebu Katiyub Angin, juga bertepatan dengan Bangas Padewan, Tidak baik untuk Mantu/pernikahan. Memulai mendirikan rumah atau bangunan, tempat usaha, hotel dan lain sebagainya. Untuk memulai bercocok tanam atau bertani bagus.

Tanggal 20 Agustus 2015 (Kamis legi): Rahayu. Baik untuk memulai beternak ayam, sejenis unggas.

Tanggal 21 Agustus 2015 (Jumat paing): Baik untuk membongkar bangunan yang sudah tidak lagi dimanfaatkan. Akan tetapi tidak baik untuk melakukan perjalanan penting.

Tanggal 22 Agustus 2015 (Sabtu pon): Sangat baik untuk segala pengobatan penyakit yang sulit untuk diobati. Orang yang lama menderita sakit akan cenderung mendapat kesembuhan kembali jika diupayakan usaha/pengobatan pada hari ini.

Karakter Orang Ber-Wuku Pahang

Batara Tantra
Simbol Padewan, Wuku Pahang

Wuku Pahang, dewanya Batara Tantra.
Kayunya: Pohon Gendayakan. Bisa menjadi pelindung orang yang nandang sakit.
Burungnya: Cocak. Banyak dan mudah mengeluarkan pernyataan. Mempunyai kedudukan atau jabatan. Ikhlas terhadap harta benda miliknya. Ucapannya sering memanaskan telinga orang yang mendengarkan.
Pahang ora pinuju ngati, artinya punya watak iri hati.
Celakanya: dianiaya.
Kolo/apes: di Selatan menghadap Utara. Selama tujuh hari jangan mengadakan perjalanan jauh ke arah Selatan.

Keris dan Wuku Pahang

Keris yang cocok untuk Pahang, antara lain: Keris dapur Jalak Ngore, keris dapur Jalak Sangu Tumpeng, keris dapur Jalak Dingding/Jinjing, keris dapur Jalak Tilam Sari, keris dapur Condong Campur, keris dapur Panimbal.

Wuku Pahang, dibawah pengaruh Hyang Tantra. Begitu kuatnya nilai-nilai roh Batara Tantra ini sehingga di belahan bumi tumbuh subur aliran semacam Tantrayana, Tantra Bhairawa dan sebagainya. Leluhur Nusantara tidak sedikit yang gandrung akan aliran Bathara Tantra.

Di candi Sukuh, tepatnya pada suatu tempat yang sangat erotis, sebelah barat kaki gunung Udayadri (jaman sekarang lebih masyhur dikenal dengan nama Gunung Lawu), terdapat sebuah relief.  Relief itu menggambarkan suasana didalam besalen (tempat membuat keris) yang bangunannya berbentuk Limasan Gigir Kebo.

Relief di Candi Sukuh

Di dalam relief terdapat gambaran seorang Mpu dimana ia disertai seorang panjak (tukang ububan) dengan posisi berdiri dengan satu kaki. Posisi berdiri satu kaki itu menggambarkan salah satu sikap yoga Hyang Tantra. Sorot mata sang Mpu terlihat Jatmiko (tajam penuh wibawa) ketika ia sedang menempa keris dengan Paron Dhengkul (lutut sebagai ganti landasan besi tempa), dengan ageman/atribut yg masing masing mengirim pesan kepada manusia di bumi sebagai berikut.

Sosok Mpu dengan model rambut Hagegelung Minangkoro cinandhi renggo (wus datan keweran dununging panembah marang sesembahan jati) artinya: sudah tidak ragu lagi akan penyatuan terhadap Tuhannya (manunggaling kawulo Gusti) atau bersatunya antara kehendak Yang Disembah dengan Yang Menyembah.

Ditengah antara kedua alis memakai Pupuk Emas Rineka Jaroting Asem (budine ngrawit pindho jaroting asem). Maknanya: manusia harus halus budinya melebihi lembut dan rumitnya serat buah asam.

Di telinga menyelipkan Sumping Pudhak Sinumpet (pinter api api balilu). Maknanya: sebenarnya cerdas tapi tidak menampakkan kecerdasannya. Berbeda dengan kondisi mental pada umumnya manusia di jaman sekarang, seperti diingatkan dalam Serat Wedatama: Durung Besus Kasusu Kaselak Besus (belum bisa apa-apa, tapi terburu-buru ingin terlihat pintar);

Ditangannya memakai Kelat Bau Rineka Balibar Manggis Binelah Tekan Kendhagane (Njobo njero podho). Maknanya: antara ucapan dan tindakan selaras (sabdo pandhito ratu), jika berucap bisa dipegang ucapannya, bukannya esuk tempe sore dhele (lain sekarang, lain nanti kenyataan ucapannya).

Memakai kalung Sangsangan Nogo Bondo, dari arah kanan ke kiri (yen prang campuh mundure yen wus prapteng lampus). Maknanya: jika sudah mempunyai kesanggupan didalam sebuah perjuangan untuk bangsa, maka tidak akan pernah mundur sejengkalpun, mundur jika sudah berkalang ibu pertiwi.

Memakai Kampuh Poleng Bang Bintulu, Abang, Ireng, Kuning, Putih (memakai kain poleng merah, hitam, kuning, putih). Maknanya: meletakkan nafsunya dibawah perut atau diluar tubuhnya, yaitu bukan ditunggangi oleh nafsu Amarah, Aluamah, Supiah, Mutmainah, akan tetapi mampu menyetir dan menunggangi 4 (empat) nafsu yg melekat pada setiap individu yang memang merupakan anasir 4 (empat) asal muasal badan wadag manusia. Adapun nafsu empat tadi selalu menyeret manusia kepada:
a.     Abang/Api kepada nafsu amarah, emosi;
b.     Ireng/Tanah kepada Aluamah, urusan perut;
c.     Kuning/Air kepada nafsu Supiah, urusan birahi; dan
d.     Putih/Udara kepada nafsu Mutmainah, hal spiritual yang jika berlebihan (over) akan menimbulkan pamer (riya').

Begitu kentalnya spirit yang ditebarkan Hyang Tantra pada kehidupan umat manusia yang mampu diserap oleh leluhur kita. Utamanya para Mpu keris di jaman dahulu menitipkan pesan filosofisnya lewat maha karyanya, yaitu keris.***



Komentar

Baca Juga:

Minggu WUKU PAHANG DAN FILOSOFI KERIS, 18-24 Januari 2015

Minggu WUKU KURUWELUT (25-31 Januari 2015): SATRIA WIRANG dan TALI WANGKE: 25-31 Januari 2015

Minggu Wuku Gumbreg, 7 -13 Juni 2015, Turunnya Wahyu Kepemimpinan di Ratawu

Minggu/Wuku Wuye 27 September-3 Oktober 2015: Berpasangan Ideal dalam Pilkada dengan Landhep-Kuningan, Bercincin Sunkist Borneo

Minggu Wuku Kulawu, 12-18 April 2015, Hari Baik Memutuskan UU dan Penetapan Hukum

Minggu Wuku Marakeh, 1-7 Februari 2015, Saat Membongkar Bangunan

Profil Mpu Totok Brojodiningrat

Minggu Wuku Maktal, 22-28 Februari 2015, Kehati-hatian dalam Investasi

Minggu Wuku Julung Pujud, 11-17 Januari 2015: Tumbuhnya Generasi Paripurna

Minggu Wuku Watu Gunung, 26 April - 2 Mei 2015, Kisah Gelar Perang dan Awal Tebar Benih