Mpu Totok Brojodiningrat*
Padepokan Keris Brojodiningrat, Surakarta
|
Mpu Totok Brojodiningrat, Seleksi Keris Minangkabau |
Wuku Maktal, dibawah pengaruh Batara Sakri. Durasinya dari tanggal 22 Februari 2015 ~ 28 Februari 2015 (Minggu Paing ~ Sabtu Pon) adalah sebagai berikut.
|
Bathara Sakri, Simbol Wuku Maktal |
Acuan Perencanaan
Pawukon (astrologi nusantara) mempunyai simbol lukisan yang beragam. Berikut ini terdapat lukisan pawukon yang menandakan simbol karakter hari dan posisi kala (gambar Bathara Kala yang menandakan arah/kompas agar dihindari oleh individu yang terlahir pada Wuku Maktal ketika rotasi wuku Maktal sedang berjalan). Gambar lukisan dibawah ini dapat menjadi acuan perencanaan untuk pengambilan keputusan strategis.
|
Acuan Perencanaan dalam Wuku Maktal |
Tanggal 22 Februari (Minggu Paing) 2015: Tidak baik untuk melakukan perjalanan penting seperti urusan
negara atau kepentingan banyak orang. Hindari melakukan MoU (Memorandum of Understanding) utang piutang,
karena ini hari Nuju Pati atau langkah bunuh diri jika melakukan perjanjian
utang piutang, akan bermasalah di kelak kemudian hari.
Tanggal 23 Februari ( Senin Pon ) 2015: Hindari melakukan perjalanan urusan
bisnis yang penting, akan banyak mengalami kendala yang tidak seharusnya
terjadi.
Tanggal 24 Februari ( Selasa Wage ) 2015: Hari ini adalah Lebu Katiyup ing
Angin, disamping Bangas Padewan (pantangan untuk mantu atau melaksanakan
perkawinan). Banyak aral melintang dan hambatan besar. Sangat tidak baik untuk
melakukan perjalanan penting bisnis, urusan negara atau urusan menyangkut
banyak orang, cenderung segalanya menjadi sial.
Tanggal 25 Februari ( Rabo Kliwon ) 2015: Rahayu. Sangat baik untuk kembali menjalin hubungan
persaudaraan yang sudah terputus. Untuk urusan bisnis dibidang pangan sangat
baik, akan cenderung mendulang keuntungan besar. Akan tetapi jangan
mantu/mengadakan hajad penganten, karena adalah naas/sialnya tanggal, disamping
juga bertepatan dengan Lebu Katiyup ing Angin (Debu yang diterbangkan oleh
angin).
Tanggal 26 Februari ( Kamis Legi ) 2015: Rahayu, untuk melakukan segala pekerjaan berbuah hasil yang
baik, akan tetapi bepergian yang sifatnya piknik atau bersenang-senang akan
banyak halangan.
Tanggal 27 Februari ( Jumat Paing ) 2015: Sangat tidak baik untuk bepergian penting, akan mendapatkan
musuh baru. Tidak baik untuk mencairkan Kredit, kedepannya akan cenderung
mengalami kesulitan memenuhi kewajiban yang muaranya akan terjadi Kredit Macet.
Seyogyanya tidak untuk melakukan perjanjian kerja, lebih-lebih jenis pekerjaan
yang bersekala besar, sebisa mungkin dihindari.
Tanggal 28 Februari ( Sabtu pon ) 2015: Rahayu. Untuk merekrut pegawai atau
tenaga kerja bagus, menjalin kembali hubungan kerjasama yang terputus adalah
kesempatan yang baik karena akan membuahkan keuntungan dikedua belah pihak.
Akan tetapi hari ini Sangaring tanggal, pantangan untuk hajadan penganten.
Hindari hajadan Khitanan, boyongan rumah, mengawali mendirikan bangunan gedung
dan rumah.
Kehatian-hatian dalam Lebu Katiyub ing Angin
Pada Wuku Maktal ini terdapat dua hari berturut-turut Lebu Katiyup ing Angin, hati-hati didalam setiap melangkah, terutama bagi yang akan melakukan investasi, jika tidak cermat maka asset-nya akan menguap bagaikan Debu yang diterbangkan angin, lenyap dan hanya menyisakan penyesalan panjang. Jarang Wuku yang didapati dua hari berturut-turut Lebu Katiyup Angin...
Pada jaman dahulu, orang yang terlahir dengan Poncosudo Lebu Katiyuping Angin, untuk menetralisir pengaruh buruk energinya dilakukanlah ritual Ruwatan Pawukon.
Keris dan Wuku Maktal
Individu yang terlahir pada Wuku Maktal, keris yang cocok adalah: Keris
Dhapur Jalak Ngore, Jalak Dhindhing, Jalak Sangu Tumpeng, Jalak Tilam sari.
Condhong Campur dan Dhapur Panimbal.
Karakter Kelahiran Wuku Maktal
- Wuku Maktal, dibawah naungan/pengaruh Dewa Bumi Batara Sakri.
- Kayunya:
Pohon Naga Sari. Burungnya: Ayam Alas/hutan. Tutur katanya manis, disenangi
oleh banyak orang. Diterima labuh labet/pengabdiannya. Derajat, pangkat, semat
dan harta semua bisa diraihnya dalam waktu bersamaan.
- Wuku Maktal, Pancawarna Amor Angin, artinya mempunyai hati yang sangat
lapang, akan tetapi celakanya jika berkelahi. Naas atau apesnya berada di Timur
Laut.
- Individu yang terlahir dalam siklus Wuku Maktal, sebaiknya dalam satu minggu mulai dari tanggal 22 Februari ~ 28
Februari 2015 ( Minggu Paing ~ Sabtu Pon ) jangan melakukan perjalanan jauh ke arah Timur Laut.
Wuku Maktal dan Mongso
Wuku Maktal sekarang masih didalam durasi Mongso Kawolu.
Candrane:
"anjrah Jroning Kayun" Mangsane kucing Gandhik, mangsane pari podho
meteng lan akeh Uret. Bayi kang lair ing mongso iki watakke sedhengan.
Artinya: Semerbak harapan didalam angan. Musim penghuni bumi dilanda
asmara, seperti kucing birahi. Musimnya padi bunting dan hama ulat menyerang.
Bayi yang terlahir pada saat ini wataknya sedang.
------------------------------------
*Mpu Totok Brojodiningrat. Mengajar mata kuliah Filsafat
Jawa dan Tangguh keris di ISI Surakarta untuk Program Studi Keris. Memimpin Ritual Ruwat Bumi pada
acara Grebeg Sudiroprajan di daerah Pasar Gede Solo (2015). Aktif dalam mengembangkan studi keris dengan mengambil referensi Naskah Kawruh Mpu, Serat
Paduwungan, Serat Banyu Bening, Serat Pangracutan, Babad Banjaran Sari, Babad
Pengging Witaradyo, Suluk Tambang Raras, buku pameran duwung tahun 1958 di
Paheman Radya pustaka dening Sang Maharsitama Panenbahan Hadiwijoyo, dan lain sebagainya.
Komentar
Posting Komentar
Konsultasi/diskusi lebih lanjut, silahkan posting di kolom komentar