Mpu Totok Brojodiningrat
Padepokan Keris Brojodiningrat, Surakarta
|
Acara Mocopat Syafa'at, Yogyakarta Januari 2015
Emha Ainun Nadjib (kiri, putih), Mpu Totok Brojodiningrat (tengah, hitam),
Tjuk Eko Hari Basuki (kanan, hitam) |
Wuku Marakeh berada dibawah pengaruh Batara Surenggono. Durasi Wuku Marakeh
diawali sejak tanggal 1 Febuari (Minggu Legi) sampai dengan Tanggal 7 Februari
(Sabtu Pahing) 2015.
|
Bathara Surenggono, Simbol Wuku Marakeh |
Tanggal 1 Februari (Minggu Legi) 2015 : Baik untuk bercocok tanam pala
kabrungkah (seperti ketela dll), pala kina. Sifatnya hari: Rahayu.
2 Februari (Senin Pahing) 2015: Untuk membongkar bangunan baik, membongkar
rumah selamat, melakukan aktifitas penting rahayu.
Tanggal 3 Februari (Selasa Pon) 2015 : Tidak baik untuk melakukan
perjalanan penting, cenderung mendapat halangan yang berat.
Tanggal 4 Februari (Rabu Wage) 2015 : Hari ini bertepatan dengan hari Sarik
Agung (Pantangan Besar) hampir sulit untuk dinetralisir atmosfir negatifnya.
Pada hari ini, seyogyanya menghidari mengambil keputusan-keputusan penting,
menghindari langkah- langkah strategis. Tidak baik untuk melakukan MoU, tidak
baik untuk pernikahan.
Tanggal 5 Februari (Kamis Kliwon) 2015 : Baik untuk kulakan dagangan, untuk
transaksi jual beli baik, untuk mengobati orang sakit kena guna-guna cenderung
mudah sembuh, untuk memulai membongkar bangunan rahayu.
Tanggal 6 Februari (Jumat Legi) 2015 : Hari ini termasuk "Satria Wirang" artinya orang
yang terlahir pada satria wirang akan cenderung sering mendapatkan wirang
(malu), baik oleh karena perbuatannya sendiri atau perbuatannya orang lain.
Hati-hati melakukan aktifitas pada hari ini, karena bisa mendapatkan kebaikan
atau justru mendapatkan wirang (malu).
Tanggal 7 Februari (Sabtu Pahing) 2015 : Sifatnya rahayu, baik untuk
bepergian.
Catatan : Dijaman dahulu individu yang terlahir Satria Wirang sering
diadakan Ruwatan Pawukon untuk menetralisir energi negatif, namun dijaman
sekarang hal tersebut sudah jarang dilakukan.
|
Suasana Ruwatan Pawukon untuk Satria Wirang |
Pranata Mangsa
Wuku Marakih dari Tanggal 1 Febuari (Minggu Legi) sampai dengan Tanggal 7
Febuari (Sabtu Pahing) 2015 masuk dalam durasi Mongso Kawolu. Candrane Mongso :
"ANJRAH JRONING KAYUN". Mangsane kucing gandik, mangsane pari padha
meteng lan akeh uret. Bayi lahire mongso iki watake sedhengan.
Artinya semerbak dalam angan. Banyak
orang dilanda birahi tanpa rasa rikuh, aromanya membahana disetiap
sudut-sudut mayapada, tak ubahnya birahi kucing yang tak terkendali dalam
asuhan pekatnya malam. Musim padi mulai berisi, hama ulat mulai beraksi.
Individu yang terlahir dalam mongso Kawolu ini punya watak sedang.
Teks Wuku Marakeh
Wuku Marakeh : Dewa Bumi Hyang Batara Surenggono.Kayunya : Trengguli. Kembangnya
(bunganya) : Tidak ada gunanya, artinya tidak bisa dituntut untuk pergi jauh
(merantau). Buahnya yang indah menjadi pujian orang. Panjinya (umbul-umbul)
terbalik. Martabat dan kehormatannya dekat. Gedungnya di ujung menandakan kebaikan
hati tuannya. Kuat ingatannya. Bahaya atau celakanya jika dianiaya.
Kala (marabahaya) : posisi berada diutara menghadap selatan. Selama 7 hari
dari hari Minggu sampai dengan
hari Sabtu bagi individu yang berwuku Marakeh jangan mengadakan perjalanan
penting ke arah Kala (marabahaya).
Kecenderungan keris yang cocok : Keris Leres dapur Kebo Lajer, Campur
Bawur, Pudhak Sategal, Supono (Sempono).
|
Keris Dhapur Kebo Lajer
Sumber: http://www.vikingsword.com/vb/showthread.php?t=10291 |
Komentar
Posting Komentar
Konsultasi/diskusi lebih lanjut, silahkan posting di kolom komentar