Mpu Totok Brojodiningrat
Padepokan Keris "Brojodiningrat", Surakarta
|
Mpu Totok Brojodiningrat,
"Umbul Montro Mbabar Keris Pusaka" untuk Wakil Presiden RI, Bp. Yusuf Kalla,
Candi Cetho, Karang Anyar, Jateng, 2014 |
Tanggal 15 Februari (Minggu
Kliwon) 2015: hari ini bertepatan Lebu Katiyup Angin. Tidak baik untuk kegiatan
yang sangat penting, misal mengambil keputusan-keputusan strategis, untuk kulakan dagangan
cenderung merugi, seperti debu yg tertiup angin. Tetapi sangat baik bagi yang ingin
menjalankan ritual yang sifatnya untuk tolak balak. Baik untuk memasang
landeyan/tangkai tumbak.
Tanggal 16 Februari (Senin
Legi) 2015: Sangat
baik untuk menyimpan padi di Logistik (lumbung pangan), baik untuk memulai berdagang, utamanya
bidang Agrobisnis, Penanaman modal, kongsi dagang, menjalin kerjasama dibidang
usaha.
Tanggal 17 Februari (Selasa
Paing) 2015: Hari ini adalah Satriya Wirang, artinya Mendapat malu besar. Hati-hati didalam melakukan aktivitas penting dan mengambil keputusan besar, karena
cenderung Kewirangan/mendapat malu pada akhirnya. Untuk memasang tumbal tanah
pertanian bagus. Memasang tumbak pada landheyan/tangkainya bagus
Tanggal 18 Februari (Rabu
Pon) 2015: Banyak fitnah bertebaran, banyak banjir ditempat yang biasanya tidak
terjadi banjir. Orang sakit kepala dan panas tidak kunjung reda diseputar saat
ini. Hati-hati dalam segala hal, para penghuni bumi Nusantara mudah sekali
terpancing untuk cekcok pada perkara sepele, apalagi untuk perkara yg besar.
Harus lebih banyak untuk introspeksi diri.
Tanggal 19 Februari (Kamis
Wage) 2015: Baik untuk bepergian dalam urusan bisnis, utamanya dalam hal urusan
pangan. Bagus untuk memulai suatu pekerjaan penting. Karena hari ini berwatak
Rahayu.
Tanggal 20 Februari (Jumat
Kliwon) 2015: Bangas Padewan (Tidak Baik untuk Mantu/punya hajad perkawinan).
Seyogyanya menghindari kegiatan khusus yang penting, karena hasilnya cenderung
tidak baik.
Tanggal 21 Februari (Sabtu
Legi) 2015: Rahayu, sangat baik untuk kulakan barang seperti pakaian jadi,
kain, kebutuhan rumah tangga. Baik untuk memulai membongkar rumah, bangunan-bangunan lainnya. Untuk memulai mengembangkan bidang usaha sangat baik.
- Bayi yang terlahir
Lebu Katiyup Angin (Debu Tertiup Angin) dan Satriya Wirang (Manusia yang Mendapat Malu), pada jaman dahulu sering diadakan ruwatan-pawukon untuk mentralisir
energi negatif.
- Didalam rotasi Wuku
Madangkungan ini, dipengaruhi oleh Batara Basuki/Wujud Naga Putih, yang setiap gerak
dan lakunya diikuti aliran air yang akan menggenangi banyak tempat. Akan banyak
tempat banjir, genangan air yang enggan untuk surut, banyak orang terjangkit
sakit kepala yang teramat sangat dan gangguan pada perut.
|
Lukisan Pawukon, Wuku Madangkungan
Sumber: Doc. http://pawukon.blogspot.com |
Wuku Madangkungan pada minggu
ini masih masuk Mongso Kawolu, condrone:
"Anjrah Jroning Kayun"
Mangsane Kucing Gandhik, mangsane pari podho meteng lan akeh uret. Bayi kang
lahir ing mongso iki watakke sedhengan.
Artinya: "Semerbak Harapan Dalam
Angan". Musim para manusia dipanggang terik rindunya asmara yang begitu
dahsyat, tak ubahnya seperti hasrat birahi Kucing pada lututnya subuh. Musim
padi berisi dan hama ulat mengancam. Bayi yang terlahir pada mongso/saat ini
wataknya sedang.
Wuku Madangkungan dipengaruhi
oleh Hyang Batara Basuki.
|
Hyang Bathara Basuki,
Simbol Wuku Madangkungan |
- Kayunya: Pohon Plasa. Menjadi kembang hutan.
Burungnya adalah Pelung. Wataknya sangat suka pada air (Didalam mencari mata
pencaharian suka di Laut).
- Sifatnya: Suka pasrah kepada nasib, mudah ikhlas
dalam segala hal. Suka bicara banyak.
- Celakanya: Bisa terbunuh dimalam hari.
- Sedekahnya, buatlah nasi kuning dan bubur merah, disajikan pada hari kelahiran
di Wuku Madangkungan.
- Bahaya/Halangannya: Berada di Timur menghadap Barat.
Selama tujuh hari dari tanggal 15 Februari sampai dengan 21 Februari (Minggu
Kliwon ~ Sabtu Legi) 2015, individu yang terlahir wuku Madangkungan jangan
melakukan perjalanan penting ke arah Timur.
Komentar
Posting Komentar
Konsultasi/diskusi lebih lanjut, silahkan posting di kolom komentar