WangSit

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Gambar
Watugunung, gugur. Mitologi pawukon ( astrology ) kali ini akan membuka kembali pemaknaan atas rotasi waktu, karakter orang, dan karakter hari . Wuku Sinta adalah wuku ( zodiac ) pertama dalam siklus pawukon ( astrology ). Dalam urutan zodiak Yunani,  Wuku Sinta  setara dengan zodiak  Aries  yang menempati urutan pertama. ~ Manuskrip Pawukon ~ Masing-masing wuku juga mempunyai pasangan mitologis seperti halnya zodiak. Mitologi Yunani kuno menyatakan, zodiak Aries berpasangan dengan Dewa Ares, sedangkan mitologi pawukon memberikan gambar-gambar simbolik bahwa wuku Sinta berpasangan dengan Bathara Yamadipati.  Untuk mengetahui tanggal kelahiran Anda termasuk dalam siklus Wuku Sinta atau tidak, Anda bisa menghitung sendiri melalui situs  BabadBali.com .  Data kelahiran Anda secara otomatis akan terkonversi pada wuku tertentu.  Mitos Dewa Ares dan Bathara Yamadipati mempunyai kemiripan karakter yakni sama-sama berkarakter pencabut nyawa. Dewa Ares mencabut nyawa orang melalui pertempuran,

Minggu Wuku Bala 22-28 Maret 2015 dan "Huru Hara" di Bulan Maret 2015

Mpu Totok Brojodiningrat
Padepokan Keris Brojodiningrat, Surakarta

Mpu Totok Brojodiningrat di Besalen

Wuku Bala dan Bathari Durga

Kala kabut senja mulai turun, siangpun terkantuk, diantara mega-mega merah merangkak di cakrawala, terasa pada saat itu sunyi yang teramat sunyi...menyingsing diantara senja yang mengalun…

Batara Guru dan dewi Uma bercengkerama terbang keangkasa menitih Lembu Andini, memandangi indahnya panorama alam diatas lautan Nusakambangan. Bertambah indahnya suasana saat bias pesona sinar Candhik Ayu (lembayung senja) menggamit permukaan wajah ayu Dewi Uma.

Bathari Durga, Simbol Padewan Wuku Bala

Angin baratpun bagai diundang bertiup sepoi namun agak kencang. Angin genit itu menyibakkan kain tipis yang dikenakan Sang Dewi Uma, hingga nampak terpampang nyata kemolekan betis yang mencorong bagaikan emas sinangling pesonanya, dipadu dengan rona pipi Dewi Uma yang memerah, hingga menjadikan Batara Guru Katetangi Brantaning Ati (Bangkit dan Ber buncah buncah birahinya).

Saat itu juga, Batara Guru "Memanis  Mamanuhara" (merayu dengan iba) agar diladeni memadu kasih diatas punggung Lembu Andini. Akan tetapi Batara Guru yang sudah terlanjur menggigil dalam hasrat tersebut ditolaknya oleh sang istri, karena disamping malu melakukan hubungan badan ditempat terbuka/saat diperjalanan, juga ini Pamali. Semakin kuat Dewi Uma menolak dan menghindari, semakin menggebu hasrat Batara Guru untuk menyampaikan hasratnya. Akhirnya memancarlah Kama (sperma) Batara Guru dan jatuh ke laut lepas.

Kecewa, kesal, dan murka Batara Guru terhadap penolakan istrinya, sepanjang perjalanan diatas punggung Lembu Andini terjadi pertengkaran hebat. Dalam keadaan kesal dan marah tanpa sadar Dewi Uma mengeluarkan Sot (kutukan) " Perbuatan Yang Mulia Batara Guru tadi hanyalah pantas dilakukan oleh mahluk bersiung panjang!"

Maka seketika itu terjadilah apa yang di ucapkan, karena Dewi Uma seorang yang berkesaktian amat tinggi dan gentur tapane (ahli tapa brata). Menyadari siung/taringnya tumbuh panjang bukan main murkanya Batara Guru, tanpa berpikir dua kali segera membalas dengan mengeluarkan kutukan saktinya terhadap Dewi Uma, seketika itu menjadi Raseksi (raksasa perempuan) yang wujudnya nggegirisi.

Usai saling menjatuhkan kutuk mengkutuk, ibarat pepatah sesal kemudian tiada guna, bubur tidak lagi kembali menjadi nasi. Walaupun sama-sama masih saling mencinta, Dewi Uma sudah terlanjur berubah wujud menjadi Raseksi yang tidak pantas mendampingi lagi sebagai istri Batara Guru yang raja di tiga dunia. Dewi Uma diberi tempat di Kayangan Setra Gandamayit di hutan Krendawahana, menjadi ratunya para jim setan peri perayangan, ilu ilu banaspati, gandarwa dan sebagainya. Dan Dewi Uma diberi nama Batari Durga.


Rotasi Waktu Wuku Bala

Wuku Bala (Bolo), dibawah pengaruh Batari Durga. Durasi dari tanggal 22 Maret ~ 28 Maret 2015 (Minggu Kliwon ~ Sabtu Legi).

Tanggal 22 Maret 2015 (Minggu Kliwon): Untuk mencari orang hilang akan lebih mudah ketemu. Kesempatan bagi team SAR dan sebagainya untuk memaksimalkan kinerjanya pada hari ini. Baik juga untuk merekrut tenaga kerja. Untuk menanam modal atau memulai investasi sangat beresiko tinggi, karena hari ini Lebu Katiyup Angin (Seperti debu yang tertiup angin).

Tanggal 23 Maret 2015 (Senin Legi): Hari ini bertepatan dengan Sampar Wangke (Menyandung Bangkai), hati-hati didalam setiap perjalanan karena cenderung banyak musibah. Pantangan untuk melakukan hubungan seks, pantangan untuk memotong pohon bambu dan jenis pohon yang mengandung banyak tepung dan getah, akan mudah bubukan dan dimakan rayap. Tidak baik untuk Pernikahan, boyongan rumah, memulai suatu bangunan gedung dan lain lain.

Tanggal 24 Maret 2015 (Selasa Paing): Hari ini adalah hari Satriya Wirang (Mendapat Malu Besar). Hati-hati didalam setiap langkah mengambil keputusan penting, lebih lebih sebagai seorang pimpinan,  karena hasilnya cenderung mendapatkan Malu Besar. Hari ini juga Bangas Padewan, hindari punya hajad mantu dan hajad penting lainnya. Tetapi untuk pasang Jala dan mencari ikan sungai atau dilaut sangat bagus, bagitu juga untuk pasang jerat binatang buruan dihutan cenderung mendapat hasil.

Tanggal 25 Maret 2015 (Rabo Pon): Hari ini adalah bertepatan dengan Syarik Agung (Ketulahan Besar). Merupakan Pantangan Melakukan Kerja Besar, seperti keputusan-keputusan penting yang menyangkut hajad hidup orang banyak, karena SANGARNYA hampir tidak bisa dinetralisir dengan ritual-ritual dan syarat apapun. Pantang untuk mantu/nikahan, sunatan, boyong rumah, memulai membangun suatu bangunan. Banyak orang merasa rugi karena sudah terlanjur saling menghujat dan menjelek-jelekan satu sama lain, padahal masih termasuk kulit daging sendiri/saudara ataupun rekan seperjuangan.

Tanggal 26 Maret 2015 (Kamis Wage): Rahayu. Untuk kembali menjalin tali persaudaraan adalah moment yang pas pada hari ini. Orang melamar cenderung mendapat sambutan positif. Untuk menggali sumur akan mendapatkan sumber yang besar dengan air yang baik dan jernih pada hari ini. Untuk urusan bisnis sangat baik untuk menjalin kerjasama di bidang Properti.

Tanggal 27 Maret 2015 (Jumat Kliwon): Sangat tidak baik untuk mengadakan rapat ataupun sarasehan, hasilnya muspro (sia sia belaka) orang cenderung Mbeguguk Makutho Waton (memegang kencang egonya sendiri). Untuk bepergian urusan penting cenderung mengalami kebuntuan. Pada hari ini para gurupun pelajaran yang diberikan kepada siswa akan relatif sulit diterima dan dicerna oleh anak didik, para guru dituntut ekstra sabar dan lebih telaten...

Tanggal 28 Maret 2015 (Sabtu Legi): Rahayu. Untuk mencari rekan kerja sangat baik. Menjalin hubungan baik mudah dicapai. Bepergian banyak selamatnya.

Catatan: Didalam rotasi Wuku Bala, terdapat hari Lebu Katiyup Angin (Debu yang tertiup angin), Satriya Wirang (Mendapat malu besar), Syarik Agung (Ketulahan besar), juga di bawah pengaruh watak buruk Batari Durga yaitu Dewanya Malapetaka dan musibah Darat, Laut, Udara. Para penghuni bumi betul-betul dituntut untuk berhati-hati disetiap langkah dan lebih semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta agar terhindar dari segala musibah yang tidak diinginkan….

Keris dan Wuku Bala

Wuku Bala kecenderungan keris yang cocok adalah keris Luk dengan dapur: Keris dapur Carang Soka, keris dapur Sabuk Tampar dan keris dapur Sabuk Inten.

Wuku Bala, Mangsa Kasanga dan Mangsa Kasepuluh

Wuku Bala kali ini masih didalam rotasi Mongso Kasongo dan memasuki Mongso Kasepuluh, condronya:

"Gedhong Minep Jroning Kalbu", Mangsane sato kewan podho meteng, manuk manuk gawe susuh, pari wis tumungkul, bayi lahir ing mongso iki watakke Kakon Aten. 

Artinya: "Bayangan Istana bahagia terukir didalam pintu sanubari", banyak binatang pada bunting. Burung burung di marcapada riang menyiapkan sarang untuk anak-anaknya. Musim padi sudah merunduk siap dipanen. Bayi yang terlahir pada mongso ini perangainya Kaku atau keras hatinya.

Wuku Bala dan Posisi Kala

Wuku Bala, Dewanya adalah Batari Durga. Kayunya Cemara: Angkuh, perbuatannya buruk, suka berbicara ngobrol. Burungnya: Ayam Hutan, disayang bangsawan/orang besar.  Berjiwa Durga, terhadap sesamanya tidak mengenal rasa takut.

Wuku Bala Sarwa Tiba Ing Sela Mongso, maknanya: seringkali menimbulkan Huru-Hara. Celakanya: Kalau kena tenung dan diracuni. Kala/Apesnya: Ada di Barat Laut menghadap tenggara. Individu yang terlahir pada wuku Bala selama 7 hari, dari tanggal 22 Maret (Minggu Kliwon) ~ 29 Maret 2015 (Sabtu Legi), sebaiknya jangan melakukan perjalanan jauh ke arah Barat Laut.



Posisi Kala dan Rotasi Waktu Wuku Bala




Komentar

Baca Juga:

Minggu WUKU PAHANG DAN FILOSOFI KERIS, 18-24 Januari 2015

Minggu WUKU KURUWELUT (25-31 Januari 2015): SATRIA WIRANG dan TALI WANGKE: 25-31 Januari 2015

Minggu Wuku Gumbreg, 7 -13 Juni 2015, Turunnya Wahyu Kepemimpinan di Ratawu

Minggu/Wuku Wuye 27 September-3 Oktober 2015: Berpasangan Ideal dalam Pilkada dengan Landhep-Kuningan, Bercincin Sunkist Borneo

Minggu Wuku Kulawu, 12-18 April 2015, Hari Baik Memutuskan UU dan Penetapan Hukum

Minggu Wuku Marakeh, 1-7 Februari 2015, Saat Membongkar Bangunan

Profil Mpu Totok Brojodiningrat

Minggu Wuku Maktal, 22-28 Februari 2015, Kehati-hatian dalam Investasi

Minggu Wuku Julung Pujud, 11-17 Januari 2015: Tumbuhnya Generasi Paripurna

Minggu Wuku Watu Gunung, 26 April - 2 Mei 2015, Kisah Gelar Perang dan Awal Tebar Benih