WangSit

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Gambar
Watugunung, gugur. Mitologi pawukon ( astrology ) kali ini akan membuka kembali pemaknaan atas rotasi waktu, karakter orang, dan karakter hari . Wuku Sinta adalah wuku ( zodiac ) pertama dalam siklus pawukon ( astrology ). Dalam urutan zodiak Yunani,  Wuku Sinta  setara dengan zodiak  Aries  yang menempati urutan pertama. ~ Manuskrip Pawukon ~ Masing-masing wuku juga mempunyai pasangan mitologis seperti halnya zodiak. Mitologi Yunani kuno menyatakan, zodiak Aries berpasangan dengan Dewa Ares, sedangkan mitologi pawukon memberikan gambar-gambar simbolik bahwa wuku Sinta berpasangan dengan Bathara Yamadipati.  Untuk mengetahui tanggal kelahiran Anda termasuk dalam siklus Wuku Sinta atau tidak, Anda bisa menghitung sendiri melalui situs  BabadBali.com .  Data kelahiran Anda secara otomatis akan terkonversi pada wuku tertentu.  Mitos Dewa Ares dan Bathara Yamadipati mempunyai kemiripan karakter yakni sama-sama berkarakter pencabut nyawa. Dewa Ares mencabut nyawa orang melalui pertempuran,

Minggu Wuku Bala 11-17 September 2022 Bisnis Properti dan Kurangi Aktivitas Seksual

Bathari Durga

Wuku Bala, wuku (rotasi astrologi-mingguan Jawa) yang ke-25 dari siklus 30 wuku.

Kisah Mitos Wuku Bala

Kala kabut senja mulai turun, siang pun terkantuk, mega-mega merah merangkak di cakrawala, terasa pada saat itu sunyi yang teramat sunyi...menyingsing di antara senja yang mengalun…

Batara Guru dan Dewi Uma bercengkerama terbang ke angkasa, berada di atas punggung Lembu Andini, memandangi indahnya panorama alam di atas lautan Nusakambangan. Bertambah indahnya suasana saat bias pesona sinar Candhik Ayu (lembayung senja) menggamit permukaan wajah ayu Dewi Uma.

Angin barat pun bagai diundang bertiup sepoi namun agak kencang. Angin genit itu menyibakkan kain tipis yang dikenakan Sang Dewi Uma, hingga nampak terpampang nyata kemolekan betis yang mencorong bagaikan emas sinangling pesonanya, dipadu dengan rona pipi Dewi Uma yang memerah, hingga menjadikan Batara Guru Katetangi Brantaning Ati (bangkit dan berbuncah birahinya).

Saat itu juga, Batara Guru "Memanis  Mamanuhara" (merayu dengan iba) agar diladeni memadu kasih di atas punggung Lembu Andini. Akan tetapi Batara Guru yang sudah terlanjur menggigil dalam hasrat tersebut ditolak oleh sang istri, karena malu melakukan hubungan badan di tempat terbuka atau saat di perjalanan. Ini juga pamali. Semakin kuat Dewi Uma menolak dan menghindari, semakin menggebu hasrat Batara Guru untuk menyampaikan hasratnya. Akhirnya memancarlah Kama (sperma) Batara Guru dan jatuh ke laut lepas.

Batara Guru kecewa, kesal dan murka terhadap penolakan istrinya. Sepanjang perjalanan di atas punggung Lembu Andini terjadi pertengkaran hebat. Dalam keadaan kesal dan marah tanpa sadar Dewi Uma mengeluarkan Sot (kutukan) "Perbuatan Yang Mulia Batara Guru tadi hanyalah pantas dilakukan oleh mahluk bersiung panjang!".

Maka seketika itu terjadilah apa yang diucapkan karena Dewi Uma mempunyai kesaktian yang amat tinggi dan gentur tapane (ahli tapa brata). Menyadari siung/taringnya tumbuh panjang, bukan main murkanya Batara Guru, tanpa berpikir dua kali Bathara Guru segera membalas dengan mengeluarkan kutukan saktinya terhadap Dewi Uma. Seketika itu Dewi Uma menjadi Raseksi (raksasa perempuan) yang wujudnya nggegirisi.

Usai saling menjatuhkan melalui ujaran saling-mengutuk, terjadilah situasi yang ibarat pepatah: sesal kemudian tiada guna, bubur tidak lagi kembali menjadi nasi. Walaupun sama-sama masih saling mencinta, Dewi Uma sudah terlanjur berubah wujud menjadi Raseksi yang tidak pantas lagi mendampingi sebagai istri Bathara Guru raja tiga dunia. Dewi Uma diberi tempat di Kayangan Setra Gandamayit di hutan Krendawahana, menjadi ratunya para jim setan peri perayangan, ilu-ilu banaspati, gandarwa dan sebagainya. Dan Dewi Uma diberi nama Bathari Durga.

Mata Angin Wuku

Energi orang yang terlahir pada rotasi minggu/wuku Bala "berada di Barat Laut" (lihat gambar mata angin). Orang yang terlahir pada wuku Bala dekat dengan energi air, sehingga penting untuk menyadari kualitas emosinya (yang mudah terjebak dalam sikap-saling-mengutuk). Sikap menyadari kualitas emosinya itu bisa dilakukan di dekat pantai, sungai dan mata air. Ketika suara-nurani dan akal-budinya memaknai kejadian di sekitar, maka orang yang terlahir di wuku Bala terlebih dahulu melakukan meditasi guna mengelola emosinya, seperti mengelola emosi kemarahan menjadi emosi keberanian, mengelola emosi keberanian menjadi emosi sukacita dan akhirnya pencerahan.

Mata Angin Wuku

Mitos "berada di Barat-Laut" yang dijelaskan di muka adalah kebalikan dari mitos Wuku Bala selama ini. Orang yang terlahir pada rotasi minggu/wuku Bala mempunyai mitos ketidakberuntungan yakni "rawan kena racun, tenung atau santet (bila percaya santet)", terlebih ketika ia menjalani hari-demi-hari, mulai hari Minggu Kliwon sampai dengan Sabtu Legi.

Wuku Bala, simbol dewanya adalah Batari Durga, yang tidak memiliki rasa takut dengan semua orang dan mitos yang telah dikisahkan sebelumnya. Simbol kayunya: Cemara, yang mitosnya banyak bicara, suka menonjolkan kedudukan, cenderung berbuat yang tidak baik. Simbol burungnyaAyam Hutan, yang mitosnya ia disayang oleh orang berkedudukan tinggi dan sekaligus tidak mengenal rasa takut. Peringatan-mawas-diri: Sarwa Tiba ing Sela Mangsa atau sering menimbulkan konflik, huru-hara dan keributan. Orang yang terlahir di minggu/wuku Bala, diingatkan selama 7 hari (Minggu Kliwon sampai dengan Sabtu Legi) sebaiknya menghindari perjalanan jauh ke arah Barat Laut.

Dengan memakai mata angin Wuku, orang yang terlahir pada minggu/wuku Bala punya keselarasan energi dengan orang yang terlahir pada minggu/wuku Tolu dan Julung Pujud. Mitos ini perlu Anda falsifikasi. Andaikan bisa keliru. Yang penting, Anda menyadari kemudahan melakukan persuasi, komunikasi dan negosiasi ketika teman dekat atau tim kerja Anda adalah orang yang terlahir pada wuku Tolu dan Julung Pujud. Bila keliru, abaikan saja. Bila tepat, itu adalah "kebetulan yang bukan kebetulan".

Mitos Hari dalam Wuku

Wuku Bala berdurasi dari tanggal 11 September 2022 ~ 17 September 2022 (Minggu Kliwon ~ Sabtu Legi).

Mitos Hari dalam Wuku Bala

Tanggal 11 September 2022 (Minggu Kliwon)

Hari ini tepat untuk mencari orang hilang dan kemungkinan akan lebih mudah ditemukan. Kesempatan bagi tim SAR dan sebagainya untuk memaksimalkan kinerjanya pada hari ini. Baik juga untuk merekrut tenaga kerja. Untuk menanam modal atau memulai investasi sangat beresiko tinggi.

Tanggal 12 September 2022 (Senin Legi)

Hari ini perlu berhati-hati dalam setiap perjalanan. Waspada dan selalu mengantisipasi potensi musibah. Hari yang cukup "berat" karena sebaiknya hindari untuk melakukan hubungan seks seperti kisah mitos Bathara Guru dan Dewi Uma. Beberapa nasihat leluhur menyatakan, hari ini jangan memotong pohon bambu dan jenis pohon yang mengandung banyak tepung dan getah, karena hasilnya cenderung akan mudah bubukan dan dimakan rayap. Begitu kuatnya mitos Senin Legi Wuku Bala, maka hari ini kurang tepat untuk pernikahan, boyongan rumah, memulai suatu bangunan gedung, dan lain lain.

Tanggal 13 September 2022 (Selasa Pahing)

Hari penting untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan penting, terlebih bila anda berposisi sebagai seorang pemimpin dan/atau pimpinan karena hasil keputusannya cenderung mendapatkan malu. Anda pertimbangkan segala keputusan itu secara intuitif maupun perhitungan risiko. Hari ini mitosnya juga menghindari punya hajat mantu dan perayaan penting lainnya. Tetapi untuk pasang jala dan mencari ikan di sungai atau di laut sangat bagus. Begitu pula untuk memasang jerat binatang buruan di hutan. Anda perhitungkan kondisi sungai, laut dan hutan agar hasil perburuan anda akan optimal dan maksimal.

Tanggal 14 September 2022 (Rabu Pon)

Konon, mitosnya hari ini adalah pantangan untuk melakukan pekerjaan besar, seperti pengambilan keputusan publik yang menyangkut kepentingan hidup orang banyak. Karena karakter hari ini amat sangar (berisiko tinggi) maka hampir tidak bisa dinetralisir dengan ritual-ritual dan syarat apapun. Oleh karena itu, mitos hari ini mengisyaratkan Anda untuk menunda perayaan mantu/nikahan, sunatan, boyong rumah, memulai membangun suatu bangunan. Ditambah lagi kemungkinan banyak orang merasa rugi karena dalam usahanya diwarnai sikap saling menghujat satu sama lain, padahal masih termasuk kulit daging sendiri, saudara atau rekan seperjuangan.

Tanggal 15 September 2022 (Kamis Wage)

Rahayu. Hari yang tepat untuk kembali menjalin tali persaudaraan. Momentum yang tepat untuk melamar (pekerjaan atau pra-pernikahan) karena cenderung mendapat sambutan positif. Aktivitas bisnis perumahan, misalnya menggali sumur-pompa, atau aktivitas penggalian sumber air untuk kepentingan pribadi mungkin akan mendapatkan sumber yang besar dan air yang jernih. Untuk urusan bisnis sangat baik untuk menjalin kerjasama di bidang properti.

Tanggal 16 September 2022 (Jum'at Kliwon)

Hari ini mitosnya sangat tidak baik untuk mengadakan rapat, musyawarah atau sarasehan. Hasilnya mungkin akan sia-sia belaka. Paritisipan pertemuan cenderung Mbeguguk Makutho Waton (memegang kencang egonya sendiri). Begitupula untuk bepergian guna urusan penting, cenderung mengalami kebuntuan. Pada hari ini para guru ditutunt ekstra-sabar karena pelajaran yang disampaikan kepada siswa relatif sulit diterima dan sulit dipahami. Perbaiki cara persuasi kepada siswa. Menangkan simpati dari para siswa.

Tanggal 17 September 2022 (Sabtu Legi)

Rahayu. Mitosnya, hari ini tepat untuk mencari rekan kerja, menjalin hubungan baik mudah dicapai, dan bepergian. "Hati-hati di jalan," kata Tulus melalui lagu terkenalnya.

Keris dan Batu

Keris yang cocok bagi wuku Bala, antara lain keris model (dhapur): 
  • Carang Soka, 
  • Sabuk Tampar, 
  • Sabuk Inten. 






Komentar

Baca Juga:

Minggu Wuku Kurantil, 24-30 Mei 2015, Kehati-hatian Berniaga, Antisipasi "Nuju Pati"

Minggu WUKU KURUWELUT (25-31 Januari 2015): SATRIA WIRANG dan TALI WANGKE: 25-31 Januari 2015

Wuku Sinta Minggu Pahing 23 Oktober 2022 Kolaborasi Bisnis Peternakan

Minggu Wuku Manahil, 8-14 Maret 2015, Memulai Tanaman Bunga dan Bisnis Properti

Minggu Wuku Mandhasiya, 4-10 Januari 2015: Hindari Pecah-Belah dan "Provokasi", Teladani Wisanggeni

Minggu WUKU PAHANG DAN FILOSOFI KERIS, 18-24 Januari 2015

Wuku Prangbakat Tanggal 4-10 September 2022 Ketahanan Pangan

Minggu Wuku Wuye, 1-7 Maret 2015: Pantangan Impor Sapi, Perkuat Tali Persaudaraan

Minggu/Wuku Wuye 27 September-3 Oktober 2015: Berpasangan Ideal dalam Pilkada dengan Landhep-Kuningan, Bercincin Sunkist Borneo

Minggu/Wuku Langkir, 26 Juli - 1 Agustus 2015: Pilihan waktu untuk Kebijakan Transmigrasi, Penjamasan Pusaka